Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) melakukan sidak ke kawasan Sanghyang Sirah, Kabupaten Pandeglang. Dalam sidak itu, pihak balai membongkar gubuk-gubuk liar yang dibangun oleh para peziarah.
"Tidak boleh lagi mendirikan gubuk-gubuk, termasuk tidak boleh lagi adanya pengembara, pengembara ini orang-orang yang tinggal berbulan-bulan, kita semua suruh pulang," kata Kepala Balai TNUK Ardi Andono, Jumat (8/12/2023).
"Kemarin gubuk itu sudah kita bongkar kurang lebih 8 gubuk yang sudah kita bongkar. Jadi sekarang jangan sampai ada lagi sesuatu yang menyebabkan kawasan TNUK menjadi kumuh," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Sanghyang Sirah sering dikunjungi oleh para peziarah dari beberapa daerah. Di sana, peziarah ada yang sampai memukim hingga berbulan-bulan.
Ardi mengatakan kini di Sanghyang Sirah sudah steril dari aktivitas manusia. Pihak balai sendiri bakal memberlakukan penutupan akses ke Sanghyang Sirah.
Ardi menjelaskan penutupan itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perburuan liar terhadap satwa endemik badak Jawa yang mengisi kawasan TNUK. Tak hanya itu, penutupan juga dilakukan untuk memulihkan ekosistem di dalam kawasan.
"Tujuan untuk pemulihan ekosistem, mengembalikan area tersebut menjadi tidak terganggu oleh manusia dalam beberapa bulan sehingga satwa kembali ke habitat Sanghyang Sirah kemudian ke Bidur," katanya.
Namun Ardi belum bisa memastikan kapan penutupan itu diberlakukan. Ia mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan masyarakat dan pihak terkait untuk memberlakukan penutupan.
"Nanti kita komunikasikan dulu dengan para kuncen, misalkan berziarah bulan Maulid, nah itu yang akan diperbolehkan, nanti bulan lainnya tidak boleh," katanya.
Ardi menegaskan ked epan bagi para peziarah yang hendak ke Sanghyang Sirah diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu ke pihak balai. Hal itu dilakukan untuk mengetahui siapa yang memasuki TNUK.
"Nanti kita gunakan sistem perizinannya menggunakan boking online, jadi data orang siapa ajah yang masuk tau kita, selama ini kita tidak tau data siapa yang masuk," lanjutnya.
Tonton juga Video: Menparekraf Bicara Kemungkinan TN Ujung Kulon Jadi UNESCO Global Geopark