Warga Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, curhat kepada Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Dean Mackbon terkait rekrutmen bintara Polri hingga pengadaan polisi kampung. Kombes Victor pun memberikan respons.
Warga bernama Annike Menbilon menyampaikan hal itu dalam program Jumat Curhat detikPagi bersama Kapolresta Jayapura Kota. Annike menyebut wilayahnya langsung berbatasan dengan Papua Nugini (PNG).
"(Kami) berada di wilayah perbatasan RI-PNG, mewakili seluruh masyarakat Skouw mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Bapak Kapolresta Jayapura Kota, yang sudah datang ada bersama-sama dengan kami masyarakat kecil di kampung, melalui program Para-Para Numbay," kata Annike, Jumat (8/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Annike mengatakan Kapolresta Jayapura Kota telah hadir untuk masyarakat kecil. Hal itu, kata dia, memudahkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.
"Kami sangat bangga karena seorang Kapolres duduk bersama-sama kami orang kecil di kampung, terima kasih Bapak sudah hadir di kampung kami untuk mendengar apa yang menjadi keluhan di kampung kami," tutur dia.
Annike kemudian curhat tentang rekrutmen Bintara Polri yang saat ini diikuti oleh anak-anak di daerahnya. Menurutnya ada 15 anak yang mengikuti proses rekrutmen saat ini, namun belum diterima.
"Saya memohon dalam kesempatan ini, Bapak, saya memohon kalau Bapak Kapolri bisa melihat dan mendengar, saya mohon kepada Bapak Kapolri untuk bisa menerima 15 (anak) Skouw dari perbatasan yang saat ini mengikuti tes bintara Polri, dari sekian banyak anak-anak yang mengikuti, ada yang gagal, ada yang tidak lulus, yang tersisa ada 15 anak dari perbatasan, permohonan saya lewat Para-Para Numbay di hari ini, saya memohon kepada Kapolri untuk bisa mendengar dan menjawab permohonan saya di saat ini," kata dia.
Selain itu, Annike juga meminta kehadiran polisi yang mengisi pos di Skouw. Warga disebut telah menyiapkan rumah untuk personel yang akan ditempatkan di sana.
"Yang berikut, Bapak Kapolres, saya mohon supaya di kampung kami Skouw ada polisi yang ditempatkan di kampung, di tengah-tengah warga masyarakat. Karena situasi kondisi kami di sana tidak aman, kami berhadapan langsung dengan negara tetangga, di mana ganja bebas berkeliaran di sana, dan banyak juga anak-anak muda yang sudah terlibat di sana," sebutnya.
Menurut Annike, kehadiran polisi di kampungnya akan membuat masyarakat merasa aman. Dia berharap permintaan warga Skouw ini difasilitasi.
"Kami akan merasa aman ketika ada polisi yang tinggal bersama-sama kami di sana dan sebagai tokoh perempuan, kami siap, masyarakat siap untuk memberikan satu unit rumah kepada polisi yang bertugas di kampung kami. Terima kasih untuk Kepolisian Republik Indonesia yang sudah menjadi sahabat bagi kami masyarakat," sebut dia.
Kapolresta Merespons
Kapolresta Kombes Victor kemudian memberikan respons. Menurutnya perihal rekrutmen bintara Polri akan menjadi hal yang akan diperhatikan olehnya.
"Jadi inilah yang kami bilang keluhannya tidak hanya kamtibmas, tetapi terkait juga masa depan. Makanya selalu sampaikan terkait dengan rekrutmen, jadi terus kami sampaikan kepada personel kita Bhabinkamtibmas yang ada di lokasi terus membina anak-anak ini, yang 15 orang ini kita bina, nanti kita lihat, pokoknya harus tampilkan yang terbaik," kata Victor.
"Kalau kurang baik tentunya dari polisi kan ini bersaing semua ya, nah ini kadang-kadang keluhan masyarakat seperti itu, kenapa warga kami anak-anak tidak menjadi polisi. Itu pasti keluhan utama pada saat Jumat Curhat," lanjutnya.
Terkait permintaan masyarakat untuk menghadirkan polisi kampung, Kombes Victor, akan membahas hal itu dengan jajarannya. Sebab, saat ini, masih terjadi keterbatasan jumlah personel.
"Kemudian juga tadi mereka punya antusias 'bahwa kita sudah punya Pos Polsubsektor di daerah batas Papua Nugini di daerah Skouw, kita sudah punya. Tapi karena keterbatasan personel kita, kita hanya punya Polsubsektor, tapi mereka minta ada polisi yang ada di kampung seperti dulu program polmas," sebut dia.
Kapolresta Jayapura Kota juga akan berkoordinasi dengan Komandan Kodim (Damdim). Dia berharap anggota Polri dan anggota TNI bisa dihadirkan di Kampung Skouw.
"Nanti sedang kita rumuskan konsep terkait polisi yang nanti ada di daerah Skouw, mereka sudah siap rumah nanti kami kemarin juga sudah diskusi dengan staf kami supaya ada personel yang nanti tinggal menetap, kami minta gabungan juga, karena kita juga punya Babinsa dari Pak Dandim, kami sampaikan juga bisa nggak melibatkan personelnya, di satu rumah itu ada polisnya, ada tentaranya juga," pungkasnya.