.webp)
Truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) mengalami mogok dan melintang di tengah Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan. Imbasnya, lalu lintas di Jalan Tendean dari arah Senopati dan Wijaya ke Pancoran macet parah.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.10 WIB. Kejadian ini membuat Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero turun langsung mengatur lalu lintas di lokasi.
"(Mogok) sekitar 20 menit yang lalu, saat ini masih penanganan," kata David kepada wartawan, Kamis (7/12/2023), pukul 14.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Kanitero turun mengatur lalu lintas di Jalan Tendean yang macet imbas truk BBM mogok. (Foto: dok. Istimewa) |
David mengatakan roda truk tersebut mengalami kebocoran sehingga mogok saat hendak belok ke pompa bensin. Truk mogok dalam posisi melintang di tengah jalan sehingga menghambat lalu lintas dari arah Senopati ke Pancoran.
"Rodanya bocor langsung mogok nggak bisa jalan, imbasnya agak lumayan Tendean dua arah. Senopati mengarah ke Tendean (macet)," kata David.
Truk Dievakuasi Setelah Dua Jam
Truk pengangkut BBM akhirnya bisa dievakuasi setelah dua jam. Evakuasi dilakukan dengan bantuan dua unit derek.
"Sudah dievakuasi tadi. Sekitar dua jam-an lah (proses evakuasi)," katanya.
Lalu lintas di lokasi kini sudah kembali normal. Dua lajur jalan sudah bisa dilalui.
 Truk tangki BBM mogok dan melintang di Jalan Tendean, Jakarta Selatan sehingga mengakibatkan kemacetan. (Foto: dok. Istimewa) |
Sopir Ditilang
Lebih lanjut, David mengatakan pengemudi truk tersebut dikenai sanksi tilang karena kemacetan yang ditimbulkan tersebut.
"AKP Muhali selaku Kanit Lantas Mampang Satwil Selatan selanjutnya melakukan upaya penegakan hukum berupa penilangan terhadap kendaraan truk pengangkut BBM yang mogok," katanya.
Akibat kejadian ini, pengemudi truk BBM dikenai Pasal 287 ayat 1 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 1)," katanya.
Lebih lanjut, David mengimbau masyarakat untuk menghubungi 110 apabila menemukan kejadian menonjol.
"Apabila ada kejadian menonjol, masyarakat dapat segera lapor ke hotline kepolisian di 110 yang bebas biaya," pungkasnya.
