Pria berinisial PD alias P (41) diduga menyebabkan kematian empat anaknya. P juga dilaporkan atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.
Tetangga mengaku pernah melihat korban D menjadi sasaran kekerasan dari P. Tetangga bernama Titin (49) mengaku pernah melihat dahi D benjol-benjol akibat KDRT yang dilakukan P.
Titin mengatakan saat itu dirinya dimintai tolong oleh adik D. Titin mengatakan saat itu sedang terjadi dugaan KDRT yang dilakukan P terhadap D.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adeknya manggil Ibu, 'tolong... tolong' katanya. Ibu datenglah ke sana. Istrinya udah pada benjol jidatnya ada tiga atau empat," kata Titin saat ditemui di lokasi, Rabu (6/12/2023) malam.
Kasus itu terjadi di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jaksel. Saat itu adik D meminta tolong Titin karena tidak kuat menghentikan KDRT yang dilakukan P kepada D.
Kekerasan yang dilakukan P membuat korban muntah darah. Pengurus warga hingga TNI-Polri datang ke lokasi.
"Muntah darah pas ada Babinsa, polisi, sama pak RT datang," ujarnya.
Titin mengatakan aksi KDRT itu diketahui saat adik D datang untuk mengantar kakaknya bekerja. Adik D datang tapi kakaknya tak kunjung keluar.
Karena rasa curiga, dia lalu mendobrak pintu dan menemukan kakaknya sedang dianiaya pelaku.
"Jadi waktu KDRT, pertama datang adeknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor, dipanggil nggak keluar, pas ditendang pintu, istrinya lagi digebukin Pak Panca (terduga pelaku)," kata Titin.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Fakta Seputar 4 Bocah Tewas Berjejer Diduga Dibunuh Ayah di Jaksel':
Korban yang sudah terkulai lemah lalu dibawa ke rumah sakit (RS). Titin mengatakan pelaku P juga ikut membopong istrinya setelah menganiaya.
"Dibawa ke RS sama polisi, sama pelaku juga dibopong. Sebel juga saya, udah digebukin sama dia, terus dibopong juga. Kondisi waktu ditemukan itu di kursi megang perut udah nggak berdaya," jelasnya.
Kasus ini terungkap setelah ditemukannya jasad keempat anak pada siang tadi. Keempat anak yang ditemukan tak bernyawa itu berinisial VA (6), SP (4), AR (3), dan AS (1).
Penemuan jasad keempat korban ini bermula dari laporan bau menyengat di lokasi. Saat ini rumah tempat ditemukannya empat anak tewas telah digaris polisi.
Polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ade mengatakan penyelidikan kasus ini akan melibatkan lintas profesi, seperti dokter forensik, laboratorium forensik, dan psikologi forensik.