Gempa bumi magnitudo (M) 4,8 (sebelum dimutakhirkan M 4,9) terjadi di Labuha, Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut). Gempa ini tidak berpotensi memicu gelombang tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Gempa tektonik ini terjadi pada hari ini pukul 09.09 WIB dengan episenter terletak pada koordinat 1,07 derajat Lintang Selatan (LS) dan 126,82 derajat Bujur Timur (BT). Pusat gempa itu berlokasi di laut pada jarak 88 km arah barat daya dari Labuha pada kedalaman 40 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," jelasnya.
Gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Mandioli Selatan, Obi Barat, dan Mandioli Utara, Halmahera Selatan, dengan skala intensitas III MMI, yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti ada truk lewat.
Melalui akun X (Twitter) @infoBMKG, dilaporkan terjadi gempa susulan pada pukul 09.38 WIB. Gempa susulan itu berlokasi 1,19 derajat Lintang Selatan (LS) dan 126,85 derajat Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 km.
Belum ada laporan lebih lanjut terkait dampak gempa bumi ini.
Simak juga 'BMKG soal Mitigasi Gempa-Tsunami: Tidak Cukup Mengandalkan Teknologi':