Mari Bantu Kakek Sulaiman, Tukang Servis Payung Keliling Penderita Hernia

Mari Bantu Kakek Sulaiman, Tukang Servis Payung Keliling Penderita Hernia

Tim berbuatbaik.id - detikNews
Rabu, 06 Des 2023 13:44 WIB
Kakek Sulaeman (75), tukang service payung keliling
Kakek Sulaeman (75), tukang servis payung keliling (Foto: berbuatbaik.id)
Jakarta -

Di masa lansia, seharusnya para orang tua tinggal menghabiskan dan menikmati waktu mereka bersama keluarga. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Kakek Sulaeman (75) yang tiap harinya harus bersusah payah berjuang untuk bertahan hidup.

Usianya yang semakin sepuh, dia berjuang seorang diri mencari nafkah dengan menjadi tukang servis payung keliling. Kakek Sulaeman memang tinggal jauh dari keluarganya di daerah Ciawi, Tasikmalaya.

Upah paling banyak yang didapatnya dengan menjadi seorang tukang servis payung keliling hanyalah Rp 30.000 saja per hari, itu pun jika ia beruntung mendapatkan pelanggan. Jika tidak, maka ia harus menghemat. Warga sekitar yang melihat Kakek Sulaeman kerap kali merasa iba dan simpati. Mereka sesekali memberikan bantuan berupa makanan untuknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah Neng, kalau untuk makan mah ada aja. Kalau untuk makan mah ada aja orang yang baik ngasih makan saya," kata Kakek Sulaeman kepada berbuatbaik.id

Kakek Sulaeman telah menjadi tukang servis payung keliling selama bertahun-tahun. Tak terhitung banyaknya langkah yang telah ia tempuh untuk menawarkan jasanya.

ADVERTISEMENT

Kakek Sulaeman (75), tukang service payung kelilingKakek Sulaeman (75), tukang servis payung keliling (Foto: berbuatbaik.id)

Hal itu juga harus ia lalui dengan menahan rasa sakit akibat penyakit hernia yang sedang dideritanya. Ia juga kerap kali harus berhenti berkeliling dan kembali pulang ke tempat singgahnya karena tak kuat menahan rasa sakit yang kerap menyiksanya.

Di Kota Bandung, ia tinggal di gubuk kecil yang hanya berukuran 2 x 3 meter saja. Tempat yang ditinggalinya pun jauh dari kata layak. Ia hanya tidur beralaskan papan kayu dan juga seng yang menaungi atapnya. Kakek Sulaeman terkadang juga harus menumpang tidur di musala terdekat dan menjadi marbut di sana.

"Hernianya masih. Ini sama penyakit wasir kemaren dan baru banget sembuh. Kalau sakit harus nyari obat sendiri aja, obat tradisional. Alhamdulillah sembuh, enggak ke dokter," ujarnya.

"Iya kadang tinggal di sini, kadang-kadang saya juga numpang tidur di musala," lanjutnya.

Sebenarnya, Kakek Sulaeman juga tak ingin melakukan pekerjaan yang berat ini di usia tuanya, terlebih lagi di tengah penyakit hernia yang sedang dideritanya. Namun, apa daya bahwa ia sama sekali tak bisa menentang keadaan yang kian memaksanya. Semua ini ia lakukan hanya untuk menyambung hidup dan menafkahi keluarga tercintanya.

"Ya gimana ya, saya mau jualan juga gak ada modalnya. Ingin sebenarnya saya jualan tuh, jadi saya gak perlu keliling karena kadang sakit badan saya kalau harus keliling," ucapnya.

#sahabatbaik, kisah Kakek Sulaeman hanyalah sepenggal kisah kecil dari banyak kisah perjuangan hidup lainnya di luar sana. Tak terhitung jumlah para lansia kita di luar sana yang membutuhkan uluran tangan.

Mari bersama-sama ringankan beban Kakek Sulaeman dan membantu pengobatan penyakit yang tengah dideritanya dengan Donasi di berbuatbaik.id. Tak perlu khawatir karena donasi yang kamu berikan akan tersalurkan 100% ke penerima tanpa potongan sedikit pun. Untuk kamu yang ingin menjadi relawan atau mendaftarkan komunitasmu menebar kebaikan bersama berbuatbaik.

Yuk, jangan tunda niat baikmu dan berbuat baik dari sekarang juga!

(kny/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads