KBRI di AS Akan Bangun Masjid

KBRI di AS Akan Bangun Masjid

- detikNews
Senin, 13 Nov 2006 11:35 WIB
Washington, DC - Banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat (AS). Banyak di antara mereka beragama Islam. Terhadap fakta ini, Kedutaan Besar Repulik Indonesia (KBRI) di Washington, DC, akan membangun sebuah masjid. "Masjid yang akan dibangun ini adalah usaha independen masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Washington, DC. Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kunjungan Presiden Bush ke Indonesia," kata Dubes RI untuk AS Sudjanan Parnohadiningrat kepada reporter detikcom di Washington DC, Endang Isnaini Saptorini, Kamis (9/11/2006) lalu. Sudjanan tidak menyebutkan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun masjid tersebut. Namun, yang pasti, dana pembangunan masjid ini akan dikumpulkan dari masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di AS. Pada kesempatan seusai memberikan ceramah di National Press Club di Washington DC itu, Sudjanan juga menyampaikan pandangannya terhadap Keith Ellison, muslim Amerika pertama yang terpilih sebagai anggota DPR AS. Menurut dia, ini merupakan kesempatan muslim Indonesia untuk belajar dari Keith Ellison. "Keith adalah anggota dewan yang terpilih. Dia seorang muslim yang berkebangsaan Amerika dengan perspektif Islam di Amerika. Kita bisa belajar banyak dari pemikiran Keith dan menjadi referensi untuk memperkuat kesatuan antar umat Islam di Indonesia sekaligus menjadi acuan bagi orang beragama Islam di Amerika," ujar dia. Sudjanan juga menjelaskan mengenai kunjungan Presiden AS George Bush ke Indonesia. Menurut dia, berbagai reaksi pro dan kontra masyarakat terhadap rencana kunjungan itu wajar-wajar saja. Tapi, dia menekankan kunjung mengunjung antar dua negara yang memiliki kepentingan yang sama seperti Indonesia dan AS merupakan hal yang positif. "Seyogyanya tidak hanya dipandang sebagai presiden Bush-nya saja tetapi lebih pada negaranya. Kita lihat dari konstelasi dalam hubungan antar bangsa menuju suatu perubahan kearah kedekatan (kepentingan bilateral)," kata dia. Agenda terpenting kunjungan Presiden Bush ke Indonesia adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang sosial, ekonomi, dan pembangunan. "Kunjungan ini bukan merupakan kunjungan balasan dari kedatangan Wapres Jussuf Kalla beberapa waktu yang lalu, melainkan agenda terpisah yang dibuat tersendiri berdasarkan kepentingan bilateral," imbuh dia. (eis/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads