Limbah Kain Tenun Sumba Disulap Jadi Busana Cantik

Tapal Batas Bakti Kominfo

Limbah Kain Tenun Sumba Disulap Jadi Busana Cantik

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Selasa, 05 Des 2023 12:12 WIB
Limbah Tenun Sumba Disulap Jadi Busana Cantik
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Waingapu - Limbah kain dari sisa tenun sering diabaikan dan kerap berakhir menjadi lap. Namun, di tangan terampil Guru PAUD asal Waingapu, Sumba Timur, Rambu Ana Intan (29), berhasil menyulap limbah kain menjadi busana cantik bernilai tinggi.

Rambu mulai menekuni bisnis ini sejak 2017. Berawal dari niat untuk melestarikan budaya khas Sumba, Rambu terinspirasi agar kain-kain tenun Sumba bisa jadi pakaian atau busana yang modis dan bisa dipakai setiap hari oleh generasi muda.

"Awalnya, karena sering melihat orang memakai tenun biasa langsung utuh tenun, jadi saya berpikir gimana caranya agar lebih modis lagi seperti anak-anak muda, bisa memakai tenun ini juga," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Sadar modal yang dikeluarkan untuk membeli tenun mahal, ia lantas menggunakan sisa-sisa kain tenun yang tidak terpakai untuk dikreasikan pada pakaian. Limbah kain itu ia beli di kampung adat atau toko yang menjadi langganannya di Waingapu.

"Semua barang-barang yang memang sudah harusnya jadi limbah, saya daur ulang lagi untuk bisa dibuat pakaian (yang ada unsur tenunnya) jadi lebih menarik," ungkapnya.

Limbah Tenun Sumba Disulap Jadi Busana CantikFoto: Agung Pambudhy/detikcom

Rambu mengaku tidak membutuhkan proses yang panjang untuk membuat satu pakaian berunsur tenun ini. Pasalnya, ia hanya menambahkan unsur kain tenun pada pakaian-pakaian yang sudah jadi.

"Proses untuk modifikasi (menambahkan bahan tenun ke dalam pakaian) itu tidak terlalu lama, tidak sampai 1 jam. Untuk baju dan celana prosesnya juga sama tidak sampai berjam-jam," jelasnya.

Kendati begitu, dia menyebut harga untuk satu pakaian tersebut bisa bernilai ratusan ribu. Hal itu bergantung dari kualitas tenun yang diaplikasikan pada setiap pakaian.

"Untuk harganya tergantung dari tenunnya, untuk yang asli sama yang tidak asli, menggunakan pewarna buatan. Jadi yang asli itu ada yang sampai Rp 500 ribu - Rp 600 ribu bahkan ke atasnya. Tapi baju kaos (dari tenun pewarna buatan) itu, sekitar Rp 150 ribu per lembar," jelasnya.

Tak heran, karena keunikannya, kreasi tenun Sumba ini jadi mata pencaharian utamanya. Bahkan, Rambu kini beradaptasi dengan digitalisasi untuk memasarkan dan mempromosikan kain tenun melalui media sosial dan e-commerce.

Limbah Tenun Sumba Disulap Jadi Busana CantikFoto: Agung Pambudhy/detikcom

Kemudahan itu pun tak lepas dari kehadiran Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) yang membantu masyarakat terhubung pada internet. Seperti diketahui, di Kecamatan Pandawai berdiri 5 BTS 4G dari 90 BTS yang tersebar di 22 Kecamatan, Sumba Timur.

1 BTS 4G di Kecamatan Pandawai itu berdiri tepat di belakang rumah Rambu Ana Intan. Menurutnya, kehadiran tower BTS tersebut membuat ia dan keluarga di kampung kini bisa merasakan merdeka sinyal sehingga bisa terhubung pada internet.

"Sebelum adanya tower (BTS 4G) ini saya harus ke Waingapu dulu untuk dapat sinyal (dengan jarak 2 jam) atau ke atas bukit setiap sore yang datarannya lebih tinggi lagi dari sini (untuk posting produk)," ungkapnya.

"Namun setelah ada tower BAKTI, jaringan sudah ada, kita bisa pakai internet di rumah," imbuhnya.

detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com

Simak juga 'Tapal Batas Indonesia Timur, Wini, NTT':

[Gambas:Video 20detik]



(akd/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads