Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pertahanan Perut Rakyat untuk Indonesia Maju

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pertahanan Perut Rakyat untuk Indonesia Maju

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Senin, 04 Des 2023 20:42 WIB
Bamsoet
Foto: dok. MPR RI
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan perlunya memastikan 'pertahanan perut rakyat' guna mewujudkan Indonesia Maju. Menurutnya, hal ini bisa didapat melalui pertumbuhan ekonomi.

Staff Pengajar (Dosen) Pascasarjana Universitas Pertahanan RI (UNHAN) dan Universitas Borobudur ini menerangkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memperkuat ketahanan nasional. Sebab, pada hakikatnya ketahanan nasional juga meliputi berbagai bidang, termasuk ketahanan dalam bidang perekonomian.

Saat mengisi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan yang digelar LEMHANNAS RI dengan Asosiasi CEO Mastermind Indonesia (ACMI), SMANDEL Jakarta Business Network (SBN), dan Indonesia Financial Group (IFG), Bamsoet mengatakan Indonesia harus terlebih dahulu mengatasi berbagai tantangan untuk menjadi negara maju. Tantangan ini harus bisa dijawab oleh para Capres-Cawapres yang kelak akan terpilih memimpin Indonesia, salah satunya tentang aspek pendapatan per kapita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahun 2022 pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$ 4.580. Masih ada gap atau kesenjangan sebesar US$ 7.326 dengan standar minimal pendapatan per kapita negara maju (US$ 11.906). Dengan statistik pendapatan per kapita yang kita miliki, saat ini kita baru dikategorikan sebagai negara berpendapatan menengah atas, atau upper middle income country (UMIC)," jelas Bamsoet dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).

Lebih lanjut, Bamsoet menerangkan tantangan dari aspek keamanan terlihat dari tingkat kriminalitas di Indonesia yang belum mencapai kondisi keamanan ideal. Menurut data Polri, pada periode Januari-April 2023 tercatat 137.419 kasus kejahatan terjadi di Indonesia. Jumlah ini meningkat 30,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Global Peace Index menempatkan Indonesia pada peringkat ke-53 negara teraman di dunia.

"Dari aspek fasilitas kesehatan masyarakat, meskipun berbagai fasilitas pelayanan kesehatan telah mengalami peningkatan, namun kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju," tutur Bamsoet.

"Misalnya rasio ketersediaan dokter, yang pada tahun 2019 tercatat hanya mencapai 0,47 per 1.000 penduduk, jauh tertinggal dari Singapura yang mencapai 2,29 per 1.000 penduduk. Contoh lain, masih tingginya ketergantungan bahan impor untuk kepentingan medis, dengan angka ketergantungan mencapai 90 persen," imbuhnya.

Ia menambahkan ada tantangan lainnya terkait pengangguran. Hingga September 2023, tercatat tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,32 persen. Indonesia disebut masih tertinggal dari berbagai negara ASEAN, seperti Kamboja (0,36 persen), Thailand (0,99 persen), Singapura (2 persen), Myanmar (2,2 persen), Vietnam (2,3 persen), Laos (2,6 persen), Malaysia (3,4 persen), dan Filipina (4,5 persen).

"Tantangan lainnya terkait penguasaan IPTEK kita yang masih tertinggal dari berbagai negara maju. Terlihat dari kualitas pendidikan di Indonesia yang menempati urutan ke 67 dari 209 negara yang disurvei," paparnya.

"Rata-rata IQ orang Indonesia juga masih tergolong rendah, dengan capaian skor 78,49. Skor ini ada di bawah rata-rata global (82), dan di antara negara-negara ASEAN, skor tersebut adalah yang paling rendah. Sedangkan secara global, kita menduduki peringkat 129 dari 199 negara," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, kegiatan yang digelar di Gedung LEMHANNAS RI ini turut dihadiri Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah, Ketua Umum Asosiasi CEO Mastermind Indonesia (ACMI) Donny Wahyudi, Ketua Umum SMANDEL Jakarta Business Network (SBN) Novian Amrah Putra beserta jajaran, Kepala Departemen Indonesia Financial Group (IFG) Corporate University Andre Andhara, serta para Dekan dari berbagai Fakultas di Universitas Padjadjaran.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads