Kongres XXX di NTT Ricuh
Sabtu, 11 Nov 2006 23:46 WIB
Kupang - Kongres XXX Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur mengalami deadlock. Bentrokan fisik pun terjadi.Peristiwa terjadi pada Sabtu (11/11/2006). Kerusuhan meletus saat terjadi pleno Komisi C yang membahas masalah struktur dan uraian tugas Pengurus Pusat GMKI masa bhakti 2006-2008, serta pembahasan usulan pemekaran Koordinator Wilayah (Korwil) XII GMKI yang membawahi 10 cabang GMKI di Provinsi Irian Jaya dan Irian Jaya Barat.Utusan kongres dari Irian Jaya yakni GMKI Cabang Jayapura, Monokwari, Seruni serta beberapa cabang lainnya menolak proses pemekaran, dengan alasan belum waktunya Korwil XII dimekarkan.Alasan lainnya yakni perlu ada studi kelayakan, kajian teoritis dan analisa sosial budaya terlebih dahulu sehingga proses pemekaran berlangsung secara alamiah dan tidak prematur.Sementara utusan utusan kongres dari GMKI Cabang Soron dan Fak-Fak dan Calon Cabang Sorong Selatan mendesak untuk kongres yang sementara berlangsung harus memutuskan pemekaran dengan pertimbangan jangkauan wilayah Korwil XII cukup luas."Desakan agar segera dilakukan pemekaran mendapat dukungan dari cabang-cabang GMKI lain di seluruh Indonesia," kata Donny Mooy, Majelis Ketua Persidangan.Selain itu, dukungan agar segara dilakukan pemekaran didasarkan pada pertimbangan bahwa selama ini komunikasi antara pengurus pusat GMKI maupun Korwil XII tidak berjalan mulus karena terhambat masalah geografis wilayah.Menurut Ganda Situmorang, Sekertaris Umum GMKI 2004-2006, yang telah dinyatakan demisioner bahwa rencana pemekaran Korwil XII sudah pernah dibahas dalam Kongres XXIX GMKI yang berlangsung di Pematang Siantar, 2004 lalu, serta Konsultasi Nasional GMKI yang berlangsung di Ambon, April 2004 lalu.Namun, pemekaran itu sendiri belum dapat berjalan karena terjadi dualisme pemikiran pada cabang-cabang GMKI yang berada di Irian Jaya dan Irian Jaya Barat.Bentrokan ini mengakibatkan dua peserta kongres mengalami luka serius. Bahkan, salah satu peserta kongres yang belum diketahui namanya mengalami luka-luka di bagian wajah dan terpaksa menjalani perawatan medis.Luka didapat karena wajahnya dilempar dengan kursi dan dipukul berulang kali oleh peserta kongres. "Dia mendapat 12 kali jahitan dibagian wajahnya," ujar Donny Mooy.Korban lain yang mengalami luka serius yakni Efraim Kolli, utusan kongres asal GMKI Cabang Kalabahi, Alor.Bentrokan ini juga mengakibatkan sejumlah inventaris Balai Diklat NTT, mengalami kerusakan parah. Sedikitnya, enam meja biro, 12 kursi dan belasan perangkat microphone mengalami kerusakan parah.Aparat keamanan dari Polresta Kupang dan pengamanan internal kongres baru berhasil mengendalikan suasana sekitar pukul 05.30, Wita. Saat ini, pelaksanaan kongres masih berlangsung dalam pengamanan ekstra ketat. Kongres mahasiswa Kristen ini direncanakan berakhir, Minggu (12/11) malam.
(Emmy F/nvt)