Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran mengatakan Ditpolair Baharkam Polri mengungkap sejumlah kejahatan di perairan RI. Kejahatan yang dibongkar adalah kasus TPPO hingga penangkapan terhadap 6 kapal asing.
"Dalam operasi penegakan hukum, ada banyak kasus-kasus yang diungkap oleh Polairud, khususnya Ditpolair, seperti menangkap kasus TPPO. Kemudian, illegal fishing, ada 6 kasus TPPO yang cukup besar yang diungkap Mabes Polri yang dikerjakan oleh Direktorat Polair. Kemudian, ada illegal fishing ada 6 unit kapal asing yang kita tangkap," kata Fadil di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Tangerang Selatan, Jumat (1/12/2023).
Selain kasus illegal fishing, ada juga penyelundupan baby lobster. Kasus bahan peledak (handak) untuk menangkap ikan juga menjadi atensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penangkapan dan penyelundupan baby lobster, pengungkapan kasus handak ini yang menjadi atensi sebenarnya," jelasnya.
Fadil menjelaskan, kasus handak adalah upaya penangkapan ikan menggunakan bahan peledak. Dia mengatakan bahan peledak tidak hanya merusak biota laut, tetapi juga membahayakan masyarakat setempat.
Lebih lanjut, dilakukan juga penyitaan 43 karung potasium seberat 1,75 ton. Fadil mengatakan Polairud juga berperan dalam satgas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Ini ada 43 karung potasium seberat 1,75 ton cukup banyak. Kemudian juga Poludara berperan penting dalam satgas karhutla di wilayah Sumatera dan Kalimantan," ucapnya.
Fadil menerangkan, pengungkapan kasus itu dilakukan sepanjang 2023. Dia mengatakan Korpolairud Baharkam Polri melaksanakan kegiatan preventif dan preemtif, mulai patroli rutin, penjagaan perbatasan, hingga pengamanan objek vital di laut.
Bentuk kerja keras itu, menurut Fadil, mendapat apresiasi dari Biro Maritim Internasional (BMI). Dari pengungkapan itu berhasil diselamatkan potensi kerugian negara Rp 297 miliar.
"Sehingga berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara Rp 297,89 miliar. Bukan hanya itu, Korpolairud Baharkam Polri juga turut memberikan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan bakti sosial, penanaman bakau, serta berinovasi menjadikan kapal patroli sebagai perpustakaan terapung," tuturnya.
Simak juga 'Saat KKP Amankan Kapal Berbendera Belanda yang Angkut Pasir Laut di Perairan Jakarta':
(idn/idn)