Panglima TNI Pastikan Hak Prajurit Gugur di Nduga Papua Dipenuhi

Panglima TNI Pastikan Hak Prajurit Gugur di Nduga Papua Dipenuhi

Mulia Budi - detikNews
Jumat, 01 Des 2023 12:57 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama Laksamana Yudo Margono memberikan keterangan pers usai sertijab Panglima di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Iilustrasi: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan hak prajurit TNI yang gugur ditembak kelompok teroris separatis Papua (KTSP) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, akan dipenuhi. Agus mengatakan penanganan konflik di Papua harus dilakukan dengan smart power.

"Kemudian tentang penanganan Papua, kan saya sudah sampaikan bahwa penanganan Papua kita harus smart power ya," kata Jenderal Agus Subiyanto kepada wartawan seusai upacara sertijab KSAD di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).

Agus mengatakan hard power merupakan cara terakhir untuk menangani konflik Papua. Dia mengatakan pihaknya akan melakukan hard power lantaran serangan juga sudah dilakukan terhadap prajuritnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menggunakan soft power, menggunakan kalau hard power itu jalan terakhir, seperti yang mereka sekarang sudah menyerang-menyerang kita, ya kita gunakan hard power. Jadi seperti itu," ujarnya.

Agus berduka atas gugurnya empat prajurit di Nduga, Papua Pegunungan. Dia memastikan hak setiap prajurit yang gugur akan dipenuhi.

ADVERTISEMENT

"Dengan adanya prajurit yang gugur, saya selaku Panglima TNI berdukacita pada prajurit-prajurit terbaik kita, dan kewajibannya, hak-haknya, akan kita penuhi," ujarnya.

"Ada dari ASABRI itu Rp 450 juta, kemudian juga ada 12 kalau gaji, itu satu tahun ya, kita berikan gaji penuh, ada dari BRI, BJB, kurang lebih hampir Rp 600 juta lebihlah per orangnya," imbuh dia.

Sebelumnya, empat prajurit TNI gugur ditembak KTSP di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Jenderal Maruli bicara dengan Presiden Jokowi soal situasi di Papua.

"Kebetulan rekan-rekan media dengar beberapa hari lalu juga anggota saya ada yang gugur juga. Jadi sebenarnya saya sedang banyak menegokan, kebetulan sempat bicara-bicara dengan Bapak Presiden bahwa pekerjaan untuk khususnya di Papua itu, itu bukan pekerjaan TNI AD saja atau TNI pada umumnya. Itu semua stakeholder harus bisa bekerja bersama di sana," ujar Jenderal Maruli di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Yang Dibicarakan KSAD ke Jokowi soal Papua Seusai 4 Prajurit TNI Gugur':

[Gambas:Video 20detik]



Jenderal Maruli lalu berbicara tentang perang gerilya. Ia menyebut perang gerilya bisa merebut hati rakyat.

"Jadi sebetulnya di dunia ini yang sudah membuat pembelajaran tentang lawan gerilya itu Indonesia termasuk hebat, tapi hal-hal tersebut mungkin sedikit terlupakan dengan perkembangan zaman dan sebagainya," tambah Maruli.

"Intinya dari perang gerilya adalah merebut hati rakyat. Jadi ini yang memang harus kita tingkatkan terus, khususnya di Papua," lanjutnya.

Ia berharap personel TNI AD mengenyam pendidikan khususnya di luar negeri. "Di internal kita di AD saya pikir kualitas personel-personel itu mudah-mudahan ke depan kita punya banyak peluang untuk sekolah-sekolah di luar dan juga latihan-latihan kita akan evaluasi," imbuh Maruli.

Halaman 2 dari 2
(mib/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads