Jokowi Minta Anggaran 2024 Dipercepat, Sudirman Said: Sangat Berisiko

Jokowi Minta Anggaran 2024 Dipercepat, Sudirman Said: Sangat Berisiko

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 30 Nov 2023 23:24 WIB
Sudirman Said Anggota Tim 8
Foto: Faiq Azmi/detikJatim
Jakarta -

Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said merespons soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar anggaran 2024 dipercepat realisasinya. Ia mengatakan bahwa hal itu dapat berisiko mempengaruhi kualitas dalam penyerapan anggaran.

"Jadi sebetulnya sangat berisiko kalau kita menekankan penyerapan anggaran dipercepat di ujung-ujung tahun karena riskan terjadi kerja terburu-buru gitu," kata Sudirman kepada wartawan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023).

Ia pun menyoroti soal percepatan penyerapan anggaran itu. Menurutnya, peningkatan tersebut dapat dilakukan sebelum Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) diputuskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kalau mau meningkatkan penyerapan anggaran bukan sekarang-sekarang ini, dari awal itu. Tendernya dipercepat, bahkan tender itu sebenarnya bisa dilakukan sebelum DIPA itu diputuskan sebetulnya. kalau sudah tinggal beberapa minggu nggak banyak yang bisa dikerjakan, yang berisiko adalah karena kepingin serapan anggaran, terus semaunya, serampangan," ungkapnya.

Meski begitu, ia tetap berharap di tahun politik ini pemerintah pusat tidak mengeluarkan anggaran secara berlebihan. Terlebih diselewengkan untuk agenda politik.

ADVERTISEMENT

"Kita berharap meskipun di akhir tahun anggaran, serapan anggarannya betul-betul berkualitas dan jangan ada nafsu berlebihan untuk mengeluarkan anggaran. Karena sebetulnya kalau nggak habis masih bisa dipakai. Apalagi kalau diselewengkan untuk agenda politik. Janganlah," imbuhnya.

Dilansir detikFinance, Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya memberikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada kementerian dan lembaga untuk tahun anggaran 2024. Dia memberikan 5 pesan tegas soal penggunaan anggaran di tahun terakhirnya menjabat presiden.

Pesan yang pertama Jokowi sampaikan adalah agar kementerian dan lembaga menggunakan anggaran yang diberikan secara disiplin, teliti, dan tepat sasaran.

Kedua, Jokowi meminta instansi pemerintah mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam menggunakan anggaran. Jangan sampai ada celah pelanggaran dalam penggunaan anggaran.

"Jangan buka celah sedikitpun untuk penyalahgunaan anggaran, berkaitan korupsi apalagi, tutup celah itu. Eksekusi segera, sesegera mungkin," ujar Jokowi dalam pengarahan yang dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).

Hal ketiga yang diingatkan Jokowi adalah agar pelaksanaan anggaran dipercepat realisasinya. Jangan sampai sudah mau akhir tahun penyerapan masih rendah. Tahun ini saja, menurutnya anggaran pusat baru terserap 74%, sementara di daerah baru 60%.

"Ini bolak-balik saya sampaikan, Januari, segera dimulai anggaran itu realisasi, realisasikan secepat-cepatnya. Saya minta informasi ke Mendagri, realisasi sudah berapa saat ini? Baru 60% daerah, pusat juga 74%. Ini sudah tinggal 3 minggu," ungkap Jokowi.

"Sekali lagi eksekusi sesegera mungkin, belanja sesegera mungkin, awal tahun," tegasnya.

(bel/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads