KPK: Jangan Sampai Siswa Diajarkan Antikorupsi, tapi Gurunya Selalu Telat

KPK: Jangan Sampai Siswa Diajarkan Antikorupsi, tapi Gurunya Selalu Telat

Adrial akbar - detikNews
Kamis, 30 Nov 2023 17:21 WIB
Konferensi pers rakornas PAK 2023 (Adrial Akbar/detikcom)
Konferensi pers rakornas PAK 2023 (Adrial Akbar/detikcom)
Jakarta -

KPK akan memberikan nilai antikorupsi kepada seluruh ekosistem di dunia pendidikan. KPK berharap jangan sampai pelajar diajarkan pendidikan antikorupsi, tapi gurunya malah sering datang terlambat.

Hal itu diutarakan Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Wawan Wardiana dalam konferensi pers pada acara Rakornas Pendidikan Antikorupsi (PAK) 2023 bertema 'sinergi membangun generasi antikorupsi' di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023). Mulanya, Wawan menjelaskan pentingnya nilai-nilai antikorupsi di ekosistem pendidikan.

"Metode yang kami gunakan bukan hanya peserta didik saja, jadi bukan hanya peserta didik saja yang diberikan mata kuliah antikorupsi, tetapi bagaimana ekosistemnya, bagaimana dengan gurunya, bagaimana dengan kepala sekolahnya, bagaimana dengan komite sekolahnya," ujar Wawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wawan mengatakan, selain materi pendidikan antikorupsi, diberikan materi bagaimana membuat ekosistem yang berintegritas. Hal itu akan diajarkan ke semua ekosistem dari dunia pendidikan, tak terfokus hanya pada pelajar atau mahasiswanya.

"Selain materi-materi pendidikan antikorupsi diberikan pada peseta didik maupun mahasiswa. Tapi bagaimana membuat ekosistem yang berintegritas," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Oleh sebab itu, bagaimana gurunya, kepala sekolahnya, hampir setiap bulan kami melakukan pemberdayaan pada mereka, peningkatan kapasitas para guru kepala sekolah secara hybrid ada yang hadir langsung ada yang daring," tambahnya.

Hal itu dilakukan agar peserta didik selain mendapatkan nilai antikorupsi, tapi ekosistem sekolah lainnya juga mendapatkan nilai serupa. Jangan sampai, kata dia, peserta didiknya diberikan pendidikan antikorupsi, tapi gurunya melakukan korupsi.

"Jangan sampai peserta didik diberikan pendidikan antikorupsi tapi gurunya datang selalu telat, selalu bolos, kepala sekolahnya ugal-ugalan misalkan dalam mengelola bos dan seterusnya," tururnya.

"Ini harapannya selain anak didik diberikan mata pelajaran atau mata kuliah antikorupsi, tetapi juga ekosistemnya. Karena integritas tidak bisa ditanamkan dalam waktu singkat," ucapnya.

Simak juga 'Perburuan Harun Masiku Jadi Prioritas Ketua KPK Sementara Nawawi':

[Gambas:Video 20detik]



(ial/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads