Koalisi Mahasiswa Republik Indonesia (KOMRI) menilai Polri akan menjaga netralitas dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. KOMRI juga mengajak agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan berita bohong atau hoax selama pemilu.
"Kami dari bagian mahasiswa di Indonesia khususnya KOMRI memiliki pandangan tersendiri dalam melihat proses pemilu di Indonesia, salah satunya netralitas Polri dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara," kata Ketua Umum KOMRI, Faruq Muharram, dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Faruq menilai Polri harus bersikap netral dalam mengawal pemilu. Serta, kata dia, menjaga integritas dan transparansi selama pengawalan pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polri seharusnya bersikap netral dalam mengawal pemilihan umum dengan memastikan penegakan hukum, keamanan, dan ketertiban tanpa memihak pada pihak manapun. Mereka harus menjaga integritas, transparansi, serta memberikan perlindungan yang adil kepada semua peserta pemilihan," tutur dia.
"Karna mereka adalah contoh dari masyarakat, cerminan bagaimana profesionalitas penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Jika sekelas Polri saja tidak netral, lantas siapa lagi yang akan dijadikan tolak ukur oleh masyarakat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Faruq menyayangkan pihak yang menyeret isu ketidaknetralan Polri di pemilu. Terlebih, kata dia, membuat narasi negatif di media sosial.
"Tentunya kami sangat menyayangkan ada pihak-pihak tertentu yg mempunyai kepentingan untuk berusaha menyeret isu ketidaknetralannya. Apalagi sampai membuat narasi-narasi negatif di sosial media yang bisa merusak citra Polri," tutur Faruq.
KOMRI juga mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh berita bohong. Dia juga meminta waspada terhadap buzzer di media sosial.
"Kami harap masyarakat tidak terpengaruh oleh berita hoax yang beredar selama ini, apalagi banyak buzzer-buzzer dari kelompok tertentu yang harus diantisipasi," sebut dia.
KOMRI juga meyakini Polri di bahwa kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menjaga netralitas. Hal itu, menurutnya, tak perlu diragukan.
"Kami yakin di bawah kepemimpinan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Polri akan mampu menjaga netralitasnya selama pelaksanaan pemilu 2024. Kita Tidak perlu diragukan lagi," sebut dia.
Menurut Faruq, tugas pengawalan pemilu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah dan penegak hukum. Dia juga mengajak masyarakat untuk melakukan pengawasan.
"Masyarakat dapat menciptakan pemilu yang damai dengan meningkatkan pemahaman politik, berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi, dan menghormati perbedaan pendapat. Diseminasi informasi yang akurat dan objektif, serta partisipasi dalam dialog terbuka, juga busa membantu mencegah konflik di tengah masyarakat," jelasnya.
"Kesadaran akan pentingnya hukum, etika, dan nilai-nilai demokrasi juga mendukung terwujudnya pemilu yang damai. Intinya bagaimana masyarakat bisa terus menjalin kolaborasi dan kerjasama dalam mewujudkan suksesi Pemilu 2024," pungkasnya.