Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pembentukan Komite Ekonomi Syariah di tingkat global sebagai langkah konkret pengembangan ekonomi syariah. Komite tersebut seperti Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Indonesia.
"KNEKS kita di Indonesia untuk nasional. Tapi Komite yang sifatnya internasional, nah di sanalah bisa kita kembangkan," kata Ma'ruf Amin di Kuching, Malaysia, Rabu (29/11/2023).
Ma'ruf ingin ada langkah konkret mengenai pengembangan industri halal di tingkat global. Dia mendorong kerja sama antarnegara untuk mendukung visi besar ekonomi syariah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kerja sama saling mendukung untuk memasarkan masing-masing produk dari masing-masing negara, menghilangkan hambatan-hambatan yang bisa menghambat terjadinya itu. Baik dalam arti regulasi yang menyangkut ekspor, impor maupun juga standardisasi halal yang mungkin ada perbedaan bisa saja itu jadi barikade," kata Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan pengembangan ekonomi syariah itu salah satunya melalui kerja sama di bidang teknologi dan inovasi. Menurut dia, banyak hal yang bisa dikerjasamakan antarnegara di sektor keuangan syariah.
"Jadi sehingga kita tidak kesulitan melakukan pembiayaan, pembiayaan," kata Ma'ruf.
Selain itu, Ma'ruf mendorong Islamic Development Bank (IDB) mengambil peran lebih dalam pengembangan ekonomi syariah. Dia mengatakan potensi perdagangan syariah di dunia sangat besar.
"Tiongkok sendiri mengembangkan, Korea Selatan juga, bahkan di beberapa negara, seperti New Zealand, Australia, Amerika, Inggris, juga ikut menjadi pusat-pusat keuangan dunia," kata Ma'ruf.
"Jadi artinya sangat besar kalau itu dikembangkan. Saya kira itu dan kita ingin mungkin kita ingin ada semacam Komite dari yang bersifat global," sambung dia.