Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian mengapresiasi Pemda Kabupaten Sumedang atas inovasi sistem monitoring ibu hamil berbasis digital yang diberi julukan SINURMI (Sistem Informasi Monitoring Kesehatan Remaja Putri dan Ibu Hamil).
Dikatakan Tito, inovasi SINURMI milik Pemkab Sumedang ini merupakan terobosan dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) berupa Smartwatch yang sangat membantu pemerintah.
Menurut Tito, teknologi ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil yang merupakan faktor utama dalam pencegahan stunting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya apresiasi dan hargai semua pihak, baik Pemda Kabupaten Sumedang maupun Indosat, lembaga pendidikan dan seluruh masyarakat Sumedang yang telah mengembangkan inovasi SINURMI. Stunting ini harus ditangani secara gotong royong," ujar Tito, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).
Tito menyampaikan masalah stunting menjadi perhatian khusus pemerintah. Mencegah stunting, kata Tito, harus dilakukan sejak seribu hari pertama kehidupan anak.
Itu artinya ibu hamil harus dimonitor kesehatannya dan diperhatikan kecukupan gizinya sejak awal kehamilan, karena akan menentukan tumbuh kembang anak selanjutnya.
"Masa seribu hari pertama kehidupan merupakan masa yang penting untuk pertumbuhan anak. Salah satunya harus tahu siapa saja ibu hamil dan anak-anak di bawah umur dua tahun yang diperkirakan kurang gizi," kata Tito.
Pada kesempatan tersebut, Pemda Kabupaten Sumedang mendapat bantuan 1.000 unit Smartwatch dari PT Indosat Ooredoo yang diserahkan secara simbolis oleh Director and Chief Regulatory Officer PT Indosat Ooredoo Danny Buldansyah kepada Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman disaksikan Mendagri Tito Karnavian di Kantor Kemendagri, Jakarta.
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan aplikasi SINURMI ini merupakan aplikasi sederhana untuk monitoring kondisi ibu hamil secara digital. Sehingga, bisa diketahui kondisi kesehatannya setiap waktu dan dimanapun ibu hamil berada secara cepat.
"Kami bisa mendeteksi kondisi kesehatan ibu hamil secara real time. Baik tekanan darah, detak jantung, saturasi, jumlah langkah, maupun lokasi ibu hamil. Hingga apabila ada ibu hamil yang terindikasi terganggu kesehatannya," kata Herman.
"Kami langsung turunkan petugas kesehatan untuk melakukan intervensi," sambungnya.
Dijelaskan Bupati Herman, jumlah ibu hamil di Kabupaten Sumedang sebanyak 6.362 orang, tersebar di 277 desa/kelurahan se-Kabupaten Sumedang. Dari jumlah tersebut, ibu hamil yang berisiko tinggi sebanyak 1.643 orang.
"Hari ini kami menerima bantuan 1.000 Smartwatch dari PT Indosat. Insya Allah sesuai komitmen dari Pak Direktur Indosat disaksikan Bapak Mendagri, kekurangannya sebanyak 643 Smartwatch akan ditambahkan," jelas Herman.
"Target Kami, tahun 2023 ini semua ibu hamil yang berisiko tinggi akan diberi smartwatch SINURMI," pungkasnya.
(akd/ega)