Sebanyak 1.234 Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar) Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) mengikuti wisuda Prabhatar pagi ini. Mereka dinyatakan lulus mengikuti Pendidikan Integratif Kemitraan Akademi TNI-Akpol 2023.
Wisuda digelar di Lapangan Sapta Marga, Kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (28/12/2023). Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin acara wisuda ini.
Sebanyak 1.234 Prabhatar terdiri dari:
1. 538 Capratar Matra Darat (504 taruna, 34 taruni)
2. 240 Capratar Matra Laut (219 taruna, 21 taruni)
3. 155 Capratar Matra Udara (143 taruna, 12 taruni)
4. 302 Cabhatar Akpol (266 taruna, 35 taruni)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendidikan Integratif Kemitraan Akademi TNI dan Akpol Tahun Pendidikan 2023 ini dilaksanakan selama sekitar 4 bulan. Pendidikan tersebut bertempat di Menchandra Akademi TNI, Magelang.
Sebelumnya Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan Pendidikan Integratif Kemitraan Akademi TNI dan Akpol merupakan ujian misi pertama bagi caprabhatar TNI-Polri. Dedi mengatakan candradimuka bukan hanya soal pembentukan fisik dan mental, namun tujuan utamanya menanamkan sinergisitas kepada generasi penerus TNI-Polri.
"Candradimuka itu test mission awal seluruh matra. Selain fisik, yang paling utama itu memang integrasi, yang memperkenalkan antara TNI-Polri. Karena mereka ini nanti akan ketemu lagi di lapangan dari pangkat perwira sampai dengan pangkat jenderal nanti," kata Irjen Dedi kepada detikcom, saat penghujung proses seleksi taruna dan taruni Akpol Tahun Pendidikan 2023, Minggu (23/7/2023).
Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan kelak para calon perwira TNI-Polri ini memiliki ikatan emosional saat kelak bertugas di tempat yang sama. Ikatan emosional itu nantinya berguna ketika kelak para Prabhatar lulus dari akademi dan bertemu di wilayah tugas yang sama.
"Kalau sudah memiliki ikatan emosional yang baik selama di pendidikan, insyaAllah kalau nanti ditempatkan di wilayah penugasan yang sama, kinerjanya akan lebih bagus lagi," sambung Dedi.
Dedi menjelaskan sinergisitas TNI-Polri adalah hal mutlak, karena keduanya adalah pilar penjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dedi lalu menerangkan kegiatan integrasi TNI-Polri di jalur pendidikan kini tak hanya berlaku bagi taruna Akpol, namun di seluruh level pendidikan.
"Integrasi mulanya itu di candradimuka, bahwa TNI-Polri pilar dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Semangat sinergitas, integrasi TNI-Polri itu dimulai dari awal pendidikan. Sekarang ini TNI-Polri tak hanya di Akpol saja yang memiliki kegiatan integrasi selama di Akpol ini. Di bintara ada, di tamtama ada, di SIPPS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana) ada juga, apalagi untuk Dikbangti pasti ada," ungkap Dedi.
Mantan Kadiv Humas Polri ini menerangkan di tingkat bintara, kegiatan integrasi TNI-Polri dikemas dalam Pekan Integrasi, di mana mereka saling mengunjungi.
"Kalau di tingkat bintara namanya Pekan Integrasi. Di mana mereka saling berkunjung selama sepekan. Jadi gantian semisal tahun ini di SPN, tahun depan nanti kami ke Kodam. Jadi mengikuti kegiatan pelatihan selama satu minggu untuk saling memperkenalkan tugas masing-masing," terang Dedi.
Pemupukan integritas TNI-Polri ini, tambah Dedi, semakin digiatkan sejak era kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Untuk bintara dan tamtama, Pekan Integrasi ini baru sekitar dua tahunan. Saat peralihan antara (mantan Kapolri) Pak Tito (Jenderal Purnawirawan Tito Karnavian) ke Pak Idham (Jenderal Purnawirawan Idham Azis), dan di masa Pak Sigit ini malah lebih digiatkan lagi sampai SIPPS. Jadi semua jalur pendidikan yang ada di Polri memiliki Pekan Integrasi dengan TNI," pungkas dia.
Lihat juga Video: TNI-Polri Nyatakan Komitmen Netralitas Penyelenggaraan Pemilu 2024