Surabaya - Bandar Udara (bandara) Juanda Surabaya yang baru resmi dioperasikan 7 November 2006. Lokasi bandara yang dibangun di atas lahan seluas 51.500 m2 itu berada di utara bandara yang lama. Pembangunan Bandara baru ini menelan dana sekitar Rp 1,2 triliun rupiah itu mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun.PT Angkasa Pura I Juanda selaku pihak pengelola bandara mengklaim desain bandara baru meniru Bandara Changi, Singapura. Bandara tersebut terdiri atas tiga bagian utama yakni terminal domestik (sisi barat), terminal internasional (sisi selatan), dan di antara kedua terminal itu terdapat plaza/waving gallery (tempat pengantar penumpang untuk melihat landasan pacu). Ada 11 ruang tunggu di bandara baru, yakni 7 di terminal domestik dan 4 di terminal internasional. Selain lebih luas, fasilitas pendukungnya lebih komplit.Sirkulasi bandara baru juga didesain sesederhana mungkin. Semua penumpang, baik domestik maupun internasional masuk melalui lantai I, lantai itu berisi fasilitas
check in yang terdiri atas loket pembelian tiket, pengambilan
boarding pass, penitipan bagasi dan pemeriksaan (security centre).Setelah itu, penumpang naik ke lantai dua. Lantai dua merupakan ruang tunggu calon penumpang menuju pesawat, termasuk jalan penumpang yang baru saja turun. Yang agak berbeda lantai tersebut dilengkapi eskalator datar untuk membantu calon penumpang yang hendak menuju ruang tunggu paling jauh. Total ada tiga eskalator jenis itu masing-masing sepanjang 50 meter. Lantai dua juga menjadi transit pertama bagi penumpang yang baru tiba. Untuk menuju bandara yang mewah itu, calon penumpang untuk sementara tetap melalui jalur utama Jalan Raya Juanda. Hanya saja menjelang gerbang utama Juanda, penumpang masuk melalui jalan Merpati. Sebaliknya, pintu keluar telah dibangun akses yang cukup mulus di daerah Sedati.Menurut data PT Angkasa Pura I, pada tahun lalu jumlah penumpang sudah menembus angka delapan juta per tahun. Untuk masa
low season saja, penumpang mencapai 9-11 ribu per orang per hari, angka itu melonjak hingga 12-15 ribu orang per hari pada
peak season. Padahal daya tampung bandara lama hanya 5,4 juta penumpang per tahun, 4 juta penumpang domestik dan 1,4 juta penumpang internasional. Tak heran kondisi Bandara Juanda kini begitu padat dan ruwet, banyak yang menyebut bandara Juanda mirip terminal Bus. Mulai luar terminal, pintu masuk, lokasi boarding, sampai ruang tunggu keberangkatan pasti selalu ramai, sehingga kurang nyaman.
(gik/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini