6 Fakta Kasus Tewasnya Pelajar SMP di Tulungagung Usai Latihan Silat

6 Fakta Kasus Tewasnya Pelajar SMP di Tulungagung Usai Latihan Silat

Tim detikJatim - detikNews
Sabtu, 25 Nov 2023 16:33 WIB
Jenazah siswa SMP di Tulungagung yang meninggal usai latihan silat.
Jenazah pelajar SMP di Tulungagung yang meninggal seusai latihan silat. (Adhar Muttaqin/detikJatim)
Jakarta -

Seorang pelajar SMP di Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), tewas seusai latihan pencak silat. Penyebab kematian dianggap tak wajar lantaran hasil autopsi korban mengalami pendarahan otak hingga tulang belakang bengkok. Diduga karena penganiayaan.

Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit, tapi nyawa tak tertolong dan dinyatakan meninggal pada Rabu (22/11). Polisi pun melakukan penyelidikan atas kematian pelajar SMP tersebut. Kini polisi telah menetapkan satu tersangka.

Berikut sederet hal diketahui sejauh ini yang dirangkum detikcom, Sabtu (25/11), terkait kasus kematian seorang pelajar SMP di Tulungagung setelah mengikuti latihan pencak silat, yang diduga menjadi korban penganiayaan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1) Awalnya Korban Kesakitan Usai Latihan Silat

Korban adalah REB (15), warga Desa/Kecamatan Ngunut, berstatus pelajar kelas IX K SMPN 1 Ngunut. Kerabat korban, Puput, menceritakan kejadian bermula saat korban mengikuti latihan pencak silat di sekolah bersama sejumlah rekannya pada Sabtu (18/11) siang hingga petang.

"Saat pulang (korban) mengeluhkan sakit punggung, dikiranya ya kecetit biasa dan dibelikan obat kecetit," kata Puput saat ditemui wartawan di RS Era Medika Ngunut, dilansir detikJatim, Rabu (22/11).

ADVERTISEMENT

2) Sempat Dirawat di RS-Nyawa Tidak Tertolong

Rasa sakit yang dialami korban tak kunjung sembuh dan semakin parah dan selanjutnya dibawa ke RS Era Medika untuk menjalani rontgen. Saat itu, korban masih sempat menjalani perawatan di rumah. Namun, pada Selasa pagi, korban dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Dia sempat muntah, pokoknya setelah Minggu (19/11) itu nggak mau minum dan makan. Selasa (21/11) Subuh dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

Pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, korban sempat membaik. Namun, pada Rabu (22/11) pagi, kondisi korban drop hingga akhirnya meninggal dunia. "Tadi pagi bisa duduk dan jalan, tapi habis itu langsung kejang dan meninggal," kata Puput.

3) Penyebab Kematian Tak Wajar-Polisi Selidiki

Puput mengaku belum mengetahui secara pasti terkait penyebab meninggalnya korban. Namun, dari hasil rontgen, diketahui salah satu tulang di bagian belakang bengkok.

"Kalau hasil analisis dokter kami belum tahu, tapi kalau rontgen itu tulang di atas tulang ekor itu bengkok," jelasnya. Puput menambahkan, selama sakit, korban enggan berterus terang terkait kejadian yang dialaminya saat latihan silat.

Terkait kejadian tersebut Satreskrim Polres Tulungagung langsung turun tangan untuk melakukan proses penyelidikan. Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Mohammad Nur mengatakan tim penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara.

4) Hasil Autopsi: Pendarahan Otak-Luka Tubuh

Tim kedokteran forensik telah melakukan autopsi terhadap jasad pelajar SMP di Tulungagung yang tewas usai latihan silat. Hasilnya ditemukan pendarahan pada bagian otak. Selain itu, ditemukan beberapa luka di bagian dalam tubuh korban.

"Temuannya adalah luka pada bagian dalam, yaitu leher belakang dan rongga dada. Korban mengalami pendarahan pada rongga otak," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah, dilansir detikJatim, Kamis (23/11).

Dari temuan itu, tim forensik menyimpulkan kematian korban akibat adanya benturan yang memicu terjadinya pendarahan pada rongga otak. "Untuk penyebabnya (benturan dan pendarahan) masih kami dalami," ujarnya.

5) Rekaman CCTV: Kontak Fisik Korban-Pelatih

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mulai mendapatkan titik terang dari rekaman kamera pengawas (CCTV) yang ada di lokasi kejadian. Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat dengan jelas terjadi kontak fisik antara korban dengan pelatih.

Dalam kontak fisik tersebut korban diketahui sempat terjatuh dalam posisi telentang. Untuk menguatkan bukti rekaman tersebut pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan lima orang saksi di lokasi kejadian, yaitu dua pelatih dan tiga rekan korban sesama siswa.

"Saksi mengakui ada kontak fisik antara saksi dengan korban, karena ada bukti CCTV juga saat latihan itu. Bukti kontak fisiknya ada, korban juga terjatuh," imbuh Kepala UPPA Satreskrim Polres Tulungagung Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah.

Pelajar Tewas Usai Latihan Silat, Pelatih Jadi TersangkaPelatih pencak silat jadi tersangka (Adhar Muttaqin/detikcom)

6) Pelatih Pencak Silat Ditetapkan Jadi Tersangka

Polisi lantas menetapkan satu orang tersangka kasus tewasnya pelajar SMP di Tulungagung setelah mengikuti latihan silat. Satu tersangka itu adalah pelatih pencak silat, yang diduga telah melakukan kekerasan yang menyebabkan REB meninggal.

Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan tersangka adalah Dandi Atzinar Rahman (25), warga Lingkungan 8, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Tersangka kini ditahan di Polres Tulungagung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

"Tersangka statusnya adalah pelatih korban. Tersangka melakukan tindakan yang berakibat luka dan cedera. Luka dan cedera itu kemudian menyebabkan korban meninggal dunia," kata AKBP Tuku Arsya Khadafi saat dimintai konfirmasi, dilansir detikJatim, Sabtu (25/11/2023).

(wia/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads