Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Diah Natalisa menilai Jawa Timur (Jatim) sangat berkomitmen dalam mendorong transformasi di bidang reformasi birokrasi. Hal itu terbukti dengan predikat capaian di indeks Reformasi Birokrasi (RB) dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang menunjukan predikat 'A'.
Selain itu, Diah juga mengatakan Jawa Timur menjadi instansi vertikal baik di wilayah provinsi maupun wilayah kabupaten/kota secara konsisten meraih predikat wilayah bebas dari korupsi (WBK) sepanjang tahun 2018-2022.
Menurutnya pemerintah di lingkup Provinsi Jawa Timur juga sudah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan meraih berpredikat 'Baik'. Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas yang menegaskan bahwa meskipun inovasi penting, namun tidak berarti satu inovasi melahirkan satu aplikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prestasi ini tentunya tidak berjalan begitu saja, namun juga memerlukan dukungan dan komitmen dari pimpinan instansi," kata Diah dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan birokrasi sebelumnya adalah solusi. Menurutnya apabila membutuhkan banyak sumber daya untuk melakukan sesuatu, maka harus ada birokrasi. Hal itu karena birokrasi adalah solusi untuk mengelola pelayanan publik.
"Jadi birokrasi rumusnya, birokrasi bukan tujuannya tetapi itu rumusnya. Tujuan akhirnya adalah pelayanan yang baik," ujarnya.
Namun Emil menilai seiring berjalannya waktu, birokrasi bukan dijadikan sebuah solusi tetapi dijadikan inersia atau kelembaman. Dimana, birokrasi sebagai penghambat dari inovasi.
Mengatasi hal tersebut, Emil pun mengajak untuk mengubah paradigma yang sudah ada dengan mengembalikan birokrasi sebagai solusi, dan harus berdampak melalui inovasi.
"Oleh karena itu salah satu kata kunci untuk merubah birokrasi menuju solusi adalah inovasi. Birokrasi yang mendorong inovasi akan menghasilkan solusi," tuturnya.
(prf/ega)