Setelah ditetapkannya Firli Bahuri sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi Rabu (22/11) lalu, muncul banyak reaksi dari berbagai pihak. Reaksi yang cukup menarik perhatian adalah aksi cukur rambut oleh para mantan pegawai KPK. Dalam aksi yang dilakukan di depan gedung Merah Putih itu, muncul sosok Ketua KPK periode 2011-2015 Abraham Samad beserta mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Novel Baswedan, yang juga menjadi salah satu peserta, memaparkan alasan di balik aksi ini. Menurutnya, kegiatan itu merupakan simbol bahwa KPK telah 'dibersihkan'.
"Semoga dengan cukur gundul rambut saya ini menjadi simbolis KPK dibersihkan dari semua pelaku kejahatan tindak pidana korupsi, termasuk juga terhadap pimpinan-pimpinan lainnya yang diduga juga berbuat tindak pidana korupsi, kemudian bisa terungkap semuanya," kata Novel seperti disadur dalam detikNews Kamis (23/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengungkapkan, dengan adanya peristiwa ini, KPK dapat dijadikan tumpuan harapan pemberantasan korupsi yang baik di Indonesia.
Sementara itu, Abraham Samad mengatakan jerat hukum yang menimpa Firli tidak bisa disebut sebagai sebuah kriminalisasi. Ia menegaskan hal ini berbeda saat ia membela KPK dalam kasus cicak-buaya silam.
"Sekarang bukan cicak versus buaya. Karena dulu beda konteksnya. Karena Firli itu betul-betul penjahat. Bukan korban dari kriminalisasi," katanya kepada wartawan, Kamis (23/11/2023).
Sementara itu, reaksi lain muncul dari dua calon Presiden RI Anies Baswedan serta Ganjar Pranowo. Dalam kesempatan berbeda, keduanya mengatakan hukum harus ditegakkan. Lebih lanjut Ganjar Pranowo mengatakan korupsi harus diberantas dan perlu ditangani dengan cara yang tidak biasa. Ia mengingatkan, pemberantasan korupsi tak boleh mengkhianati reformasi.
"Ini harus disikat habis karena kalau kemudian kita penanganannya biasa-biasa saja, maka kita akan berkhianat pada yang disampaikan pada 98, Reformasi," ujar Ganjar seperti ditulis dalam detikNews Kamis, (23/11).
Untuk mengetahui lebih dalam apa saja reaksi yang terjadi sebagai efek dari kasus Firli, saksikan detik Pagi edisi Jumat (24/11/2023). Selain itu, akan nada ulasan tentang wacana kembalinya TikTok Shop ke Indonesia.
Meski kabar ini belum sampai ke meja Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM tersebut mengungkapkan sempat mendengar manuver TikTok di dalam negeri. Diungkap dalam detikFinance pada Kamis (23/11), Teten mengatakan platform asal China itu melakukan pertemuan dengan beberapa e-commerce lokal.
"Saya tidak tahu mereka mau kerja sama dengan siapa. Walaupun saya tahu dari beberapa e-commerce lokal bahwa mereka katanya diajak bicara," kata Teten.
Disiarkan secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom, saksikan berbagai ulasan berita menarik pagi ini. detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.
"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"
(vrs/vrs)