Diketahui, Bandara Kertajati menggantikan peran Bandara Husein Sastranegara. Dengan luas lahan sebesar 1.800 hektar dan memiliki panjang runway 3.000 x 60 meter, Bandara Kertajati diproyeksikan mampu melayani 5,6 juta hingga 12 juta penumpang per tahun hingga 2024. Bahkan di tahun 2032, bandara yang berada di Kabupaten Majalengka ini ditargetkan bisa melayani 29,3 juta penumpang per tahunnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengungkapkan Ciayumajakuning mempunyai potensi wisata yang berbeda-beda dan lengkap, mulai dari wisata budaya, religi, kuliner, hingga wisata alam yang tidak kalah bahkan dengan yang ada di Pulau Bali.
"Artinya ada peluang buat Cirebon Raya (Ciayumajakuning) untuk bisa menampilkan potensinya baik itu potensi pariwisata maupun potensi budayanya. Cirebon ini komplit dari mulai wisata religinya Gunung Jati, wisata budayanya keraton-keraton, wisata kulinernya ada, wisata alamnya di sekitar Kuningan, Majalengka. Jadi lengkap," kata Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11/2023).
Benny menuturkan saat ini Disparbud Jabar sedang berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki Ciayumajakuning. Menurutnya, keberadaan Bandara Kertajati hingga aksesibilitas menuju kawasan tersebut, kini sangat mudah, sehingga peluang bagi Ciayumajakuning sebagai pusat pariwisata di Jabar kian lebar.
"Karena aksesnya sudah cukup baik, ada Tol Cipali, ada Tol Cisumdawu sekarang ditambah dengan Kertajati. Ini ada peluang," ujarnya.
Benny pun menegaskan untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah daerah di Ciayumajakuning harus saling mendukung untuk menampilkan potensi yang dimiliki kepada para wisatawan baik itu dari dalam negeri maupun mancanegara.
"Makanya saya gencar sekali sekarang ke Cirebon Raya, saya suruh teman-teman bagaimana membina dan membimbing dan mengarahkan mereka untuk menggali potensinya dan memperbaiki destinasi wisata, karena harus siap ketika Kertajati ini aktif saya sangat meyakini sekali banyak sekali wisatawan yang hadir," tegasnya.
Lebih lanjut, Benny juga menuturkan daerah-daerah di Ciayumajakuning harus menonjolkan potensi yang ada dengan mengkolaborasikan antara kekayaan budaya dengan destinasi pariwisata. Ia pun berharap potensi yang ada di Bali bisa diterapkan di Ciayumajakuning.
"Kita lihat potensi kekayaan alam Bali dengan Jawa Barat, lebih banyak Jawa Barat, lebih variatif. Tapi Bali mampu mengemas pariwisata dengan budayanya, memadukan, sehingga ada daya tarik tersendiri. Tradisi yang sangat kuat ini menjadi daya tarik wisatawan untuk hadir,"
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan peralihan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati dilakukan agar pesawat-pesawat besar bisa mendarat dengan faktor keamanan dan keselamatan yang lebih terjamin.
"Kita butuh runway yang lebih panjang dari Bandara Husein, supaya pesawat besar seperti Boeing 777 bisa mendarat sehingga penerbangan dari luar negeri baik dari Asia, Eropa, dan negara lainnya, bisa langsung mendarat di Jawa Barat. Maka itu penerbangan kita pindah ke Bandara Kertajati," ujarnya.
(anl/ega)