Seorang wanita di Pabuaran, Cibinong, Bogor, berinisial A (21) menjadi korban teror order fiktif yang diduga ulah pria berinisial W yang dikenalnya melalui sosial media. W sengaja mengirimkan order fiktif makanan hingga A harus membayar senilai Rp 1 juta.
A menceritakan, mulanya pada Januari 2023 ia membuat poster di Insta Story Instagram dan mencantumkan nomor WhatsAppnya. Kemudian W mendapati nomornya hingga mengirimkan pesan pribadi ke A.
"Dia ngakunya penonton live. Cuma, sebelum dia ngaku itu, saya udah cek di (aplikasi) Get Contact karena dari nomor nggak dikenal ya, kemudian saya respons dengan baik, tapi sewajarnya," kata A saat dihubungi wartawan, Kamis (23/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, W tidak terima dirinya dekat dengan pria lain. Kemudian W mengancam A untuk terus mengorder makanan fiktif sebagai bentuk kekecewaannya terhadap A.
"Itu karena setelah dia tahu dia nggak terima saya jalan dengan yang lain. Kemudian dia bilang bakal ngeorder terus-terusan. Sebelumnya dia ngorder Go-Food terus-terusan ke saya sudah berbayar dan dia bilang mau ngerjain saya kalau seumpama dia udah kecewa dengan saya," jelasnya.
Order Fiktif 22 Kali
A mengatakan, pada 21 November hingga saat ini, dirinya menerima orderan fiktif sebanyak 22 kali. A juga mengetahui hal tersebut adalah perbuatan W dari bukti chat.
"(Bukti) sudah ada dia chat sendiri. Total orderan ada 22, yang sudah dibayar itu di tanggal 21 November semua itu sekitar 1 juta lebih," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
A mengatakan tak memiliki hubungan spesial dengan W. Namun W sering mengirimkan pesan kepadanya meski hanya dibalas respons sewajarnya.
"Nggak ada hubungan, saya juga udah negesin ke dia berkali-kali dan saya membalas sewajarnya, itu saya bilang kalau kita emang nggak ada hubungan apa-apa. Sebenarnya dia tuh kayak mengatakan di belakang bilang sayang tapi saya nggak merespons," tuturnya.
Polisi Imbau Lapor
Dimintai konfirmasi, Kapolsek Cibinong AKP Waluyo mengaku belum menerima laporan terkait kejadian tersebut. Dia mengimbau agar korban membuat laporan.
"Belum ada yang laporan. Iya diarahkan (melapor). Nanti biar saya suruh Serse cek lokasi," kata Waluyo saat dihubungi wartawan, Kamis (23/11/2023).
Waluyo mengatakan, meski demikian, pihaknya akan menyelidiki kejadian tersebut. Pihaknya akan melakukan pengecekan.
"Iya, kita coba bantu," pungkasnya.