TNI angkatan udara (AU) mengaktifkan skadron pendidikan (skadik) bagi operator pesawat terbang tanpa awak atau drone. Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Agustinus Gustaf Brugman mengatakan upaya tersebut menyikapi masifnya perkembangan penggunaan drone di dunia.
"Jadi ke depan kita tidak bisa lepas dari perkembangan drone, di lingkungan strategis kemarin, Ukraine, Hamas, Israel, semua gunakan drone," ucap Agustinus Gustaf saat ditemui di gedung Puri Ardhya Garini, Jakarta, Kamis (23/11/2023)
"Kita sudah mengantisipasi sekarang dengan pembangunan skadron pendidikan drone," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan saat ini TNI AU telah memiliki Skadron Pendidikan (Skadik) 103/PPTA Wing Pendidikan (Wingdik) 100/Terbang di Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun saat ini belum diterapkan pendidikan khusus operator drone.
"Mulai tahun ini ya sudah diresmikan ya Oktober. Oktober kemarin. Kalau skadron sudah ada, kita sudah ada skadronnya. Tetapi pendidikan khususnya kemarin kan belum. Nah, sekarang di pusatkan di Tasikmalaya," jelasnya.
Agustinus menjelaskan skadik drone di bawah Kodiklat AU. Ia pun menggambarkan kondisi dunia ke depan layaknya film Top Gun: Maverick yang menggunakan pilot drone.
"Jadi di bawah komandan Kodiklat, kita sudah menyiapkan Skadik Drone," ujarnya.
"Ini nggak bisa dihindarkan. Ke depan, ini betul seperti yang kalau nonton film Maverick itu ya, jangan ke depan sudah menghadap pilot, ini pilotnya pilot drone," tambahnya.
(taa/taa)