.webp)
Industri metalurgi dan material memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia serta dalam ruang lingkup negara. Hal ini dipertegas oleh Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 tahun 2018 tentang kebijakan hilirisasi mineral yang mengharuskan negara Indonesia melakukan kegiatan pengolahan dan atau pemurnian mineral sebelum diekspor. Melihat pentingnya industri tersebut, muncul mandat dari pemerintah untuk perusahaan agar mendukung kebijakan hilirisasi.
Di lain sisi, pembangunan yang berkelanjutan menjadi misi pemerintah menuju Indonesia 2045. Namun dalam prosesnya, masih banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini terutama dalam hal pendidikan.
Proses hilirisasi dinilai tidak bisa terlepas dari pengembangan mahasiswa di bidang Pirometalurgi dan Metalurgi. Sebab, mahasiswa bisa berperan mengisi potensi-potensi kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut membuat PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) berperan serta mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas mahasiswa di bidang pirometalurgi. PT GNI menggandeng Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB).
Salah satu upaya PT GNI ialah menggelar pelatihan dan penelitian di Bidang Pirometalurgi secara online serta pemberian alat dari PT GNI untuk kebutuhan penelitian di FTTM ITB.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan kebijakan hilirisasi mineral, terutama pada industri nikel, berdampak signifikan dan menjadi multiplier effect bagi masyarakat di sekitar lingkar industri. Menurutnya, industri ini menjadi penting untuk pembangunan yang berkelanjutan.
"Kami menyadari pentingnya industri minerba dalam kesejahteraan masyarakat. Dalam pengembangannya, industri ini juga membutuhkan banyak penyerapan tenaga kerja ahli di bidang tersebut, sehingga kami bekerja sama dengan ITB dalam pengembangan kompetensi tersebut," terang Mellysa dalam keterangan tertulis, Rabu (22/11/2023).
 Foto: Dok. PT GNI |
Mellysa menambahkan kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong pengembangan anak-anak bangsa dalam hal kompetensi, pengetahuan, skill, dan meningkatkan kontribusinya dalam industri minerba.
"Pihak industri dan lembaga pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga ini menjadi momentum PT GNI untuk berkontribusi di bidang pendidikan serta mendorong kemajuan industri mineral dan logam di Indonesia," lanjut Mellysa.
Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan juga penyerahan simbolis donasi alat laboratorium berupa Benchtop Scanning Electron Microscope (SEM) dari PT GNI kepada FTTM ITB. Lalu, dilanjutkan dengan workshop yang diisi oleh Career Coach Specialist Teddy Diego.
Mellysa menjelaskan SEM adalah alat yang digunakan untuk mengkaji struktur morfologi permukaan dan cross section suatu bahan. Alat ini juga memberikan informasi terkait komposisi kimia dalam suatu bahan, baik bahan konduktif maupun bahan non konduktif. Kemampuan inilah yang membuat SEM banyak digunakan untuk keperluan penelitian dan industri.
Sebagai informasi, acara ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT GNI yang menyasar pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kegiatan yang berlangsung sejak Maret 2023 ini merupakan langkah perusahaan dalam memberikan kontribusi bagi institusi pendidikan. Hal ini diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan dirinya sebelum memasuki dunia kerja.
"Ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam pengembangan SDM di bidang pendidikan, dan kami membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk membantu mewujudkannya. Pelatihan ini menjadi bentuk sinergi yang mengawali langkah dalam membantu dunia pendidikan kita dan semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan minat dan bakat calon mahasiswa di bidang pirometalurgi," pungkasnya.
(akn/ega)
