Akademisi UI Puji Puan Serukan Perdamaian Israel-Palestina di Forum MIKTA

Muhammad Sulthon - detikNews
Rabu, 22 Nov 2023 17:05 WIB
Foto: Dok. DPR
Jakarta -

Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia (UI), Shofwan Al Banna Choiruzzad menanggapi seruan Puan tentang gencatan senjata Israel dan Palestina. Menurutnya, hal tersebut perlu diapresiasi karena DPR telah mencerminkan suara rakyat.

Sebelumnya, DPR menggelar pertemuan bilateral dengan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA) pada Senin (20/11) kemarin. Dalam ajang MIKTA Speaker's Consultation ke-9 ini, para ketua parlemen membahas mengenai persoalan di berbagai aspek, salah satunya kepedulian kemanusiaan atas perang Israel dan Gaza.

Pada acara tersebut turut dihadiri Ketua National Assembly Korea Selatan Kim-Jin Pyo, Ketua Grand National Assembly Turki Numan Kurtulmuş, Wakil Ketua Senat Australia Andrew McLachlan, dan untuk Meksiko diwakili oleh Sekretaris Parlemen Fuensanta.

"Seruan untuk penghentian kekerasan melalui ceasefire di Gaza adalah salah satu inisiatif ketua DPR RI yang layak diapresiasi," kata Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia (UI), Shofwan Al Banna Choiruzzad, Ph.D., Selasa (21/11/2023).

Forum parlemen tersebut menghasilkan 15 sikap dari seluruh pimpinan parlemen anggota MIKTA yang tertuang dalam Chair's Statement. Salah satunya adalah terkait perdamaian di Palestina yang hingga saat ini masih menghadapi agresi militer dari Israel. Seperti diketahui, perang di Jalur Gaza telah menyebabkan lebih dari 13 ribu jiwa melayang yang banyak di antaranya merupakan anak-anak, perempuan, dan lansia.

Dalam MIKTA Speaker's Consultation ke-9, Puan terus menyerukan kemerdekaan bagi Palestina. Termasuk saat Puan memimpin courtesy call atau kunjungan kehormatan para Ketua Parlemen negara MIKTA dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebagian besar parlemen anggota MIKTA pun mendorong agar dilakukannya gencatan senjata, meski beberapa negara memiliki perbedaan pandangan terkait cara penanganan perang antara Israel dan Palestina. Shofwan mengatakan sikap parlemen MIKTA itu tak terlepas dari peran Puan yang secara konsisten dan tegas memperjuangkan perdamaian di Palestina.

"Indonesia menjadi inisiator yang membuat MIKTA dan negara-negara menengah lain memiliki suara lebih kuat dalam politik internasional, menginjeksikan akal sehat dan hati nurani di tengah ketegangan geopolitik negara-negara adidaya," tuturnya.

"Sebagai perwujudan dari suara rakyat, DPR RI dan parlemen negara-negara MIKTA mewakili aspirasi rakyat masing-masing untuk menghadirkan dunia yang lebih damai dan sejahtera bagi seluruh umat manusia," lanjut Shofwan.

Menurut Executive Secretary ASEAN Study Center UI itu, ketua DPR pada MIKTA tahun ini memiliki andil besar bagi Indonesia dalam menghadapi isu geopolitik. Lewat forum MIKTA, kata Shofwan, Indonesia dapat menyampaikan sikapnya dan memperjuangkan kepentingan nasional maupun kepentingan internasional.

"DPR dapat turut serta menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk mewujudkan tujuan nasional kita mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ungkapnya.

Shofwan menilai MIKTA Speaker's Consultation ke-9 yang digelar di Jakarta menghasilkan kebijakan yang dapat memiliki dampak global. Sebab dalam Chair's Statement juga disampaikan bahwa parlemen negara MIKTA mendorong dan siap mengakomodir bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Jalur Gaza yang terjebak perang.

"Hasil MIKTA Speaker's Consultation ke-9 cukup jelas dan tegas. Substansinya tajam. Meski ada perbedaan pandangan, semua mengutuk serangan pada masyarakat sipil. Kebanyakan anggota MIKTA juga menuntut gencatan senjata segera dan akses kemanusiaan yang berkelanjutan dan aman di Gaza," terangnya,




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork