.webp)
"Jadi kebetulan di kolong jembatan itu yang di wilayah kabupaten dan kota, ada anggota pengurus kami membuka usaha warung-warung kecil. Dalam arti mereka bukan mencari kekayaan, hanya menyambung hidup. Jadi ada masukan ke kami dari anggota dan pengurus bahwa memang mereka akan digusur di sana," kata Simon kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).
Simon mengklaim anggota PBB datang untuk membantu membongkar lapak itu secara mandiri. Dia menyebut Kasatpol PP Bogor sempat setuju dengan hal itu.
"Kedatangan kami ke sana cuma ingin membantu, bukan membackup kita di sana. Kita membantu rekan-rekan kita untuk membongkar bangunan mereka, properti mereka. Itu yang kami ajukan ke Kasatpol PP Kabupaten," ujarnya.
"Kami hanya minta waktu, kamilah yang membongkar sendiri. Dengan alasan properti itu masih baru. Jadi kalau saudara kami dapat tempat atau membeli di mana, bisa kembali mereka gunakan properti itu. Hanya itu permintaan itu kemarin. Pak Kasat sempat setuju, dan itu yang kami lihat," sambungnya.
Simon menduga ada provokasi sehingga terjadi kericuhan. Dia menuding pihak Satpol PP tidak menepati janji untuk membiarkan mereka membongkar lapak sendiri.
"Itu langsung diratakan. Kami yang tadinya di sana ingin membantu, jadi terjadilah chaos itu. Artinya kami juga merasa Pak Kasat tidak komitmen dengan omongannya, begitu kira-kira. Kita terdesak karena massa ini 10 banding 1 kali ya, mereka 500, kami hanya 50 orang, nggak nyampe kali. Maka kami terdesak ke daerah kota, di situ juga ada pembongkaran dari Bogor Timur," ujarnya.
Polisi juga telah melakukan penyelidikan terkait kericuhan yang terjadi saat pembongkaran lapak di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penertiban itu dilakukan di area Simpang Ciawi, tepatnya di bawah jembatan Tol Bocimi.
"Total penertiban tersebut dilakukan kepada 32 bangunan kios, satu toilet umum, 10 bangunan di bawah jembatan Tol Bocimi Km 47, satu pos Ormas (organisasi kemasyarakatan), dan dua mobil yang parkir di bahu jalan," kata Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat.
Dia mengatakan ada kesalahpahaman yang terjadi saat itu. Dia mengatakan hal itu yang kemudian memicu adanya kericuhan hingga menyebabkan sejumlah anggota kepolisian dan Satpol PP mengalami luka-luka.
"Dalam aksi penertiban tersebut, terjadi kesalahpahaman saat anggota Satpol PP akan melakukan pembongkaran bangunan yang merupakan pos ormas yang berada di kolong jembatan Tol Bocimi, hingga aksi dorong-mendorong disertai lemparan batu pun terjadi," ujarnya.
Tonton juga Video: Kericuhan Sepakbola Tarkam di Kotamobagu, Wasit Diamuk Penonton
(rdh/haf)
