Solar di Sumbar Dilaporkan Langka, Andre Rosiade-Dirut Patra Niaga Sidak SPBU

Solar di Sumbar Dilaporkan Langka, Andre Rosiade-Dirut Patra Niaga Sidak SPBU

Jeka Kampai - detikNews
Rabu, 22 Nov 2023 14:01 WIB
Andre Rosiade bersama Dirut Pertamina Patra Niaga sidak SPBU di Sumar buntut solar dilaporkan langka
Andre Rosiade bersama Dirut Pertamina Patra Niaga sidak SPBU di Sumar buntut solar dilaporkan langka (Jeka Kampai/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade, bersama Dirut Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mendatangi sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Padang, Rabu (22/11/2023) siang. Keduanya datang untuk memantau dan memastikan ketersediaan BBM bersubsidi, khususnya solar, di daerah itu.

Dalam beberapa waktu terakhir, solar dilaporkan mengalami kelangkaan, sehingga menyebabkan terjadinya antrean panjang di setiap SPBU.

"Hari ini kami turun langsung ke lapangan bersama Pak Riva selaku Direktur Utama Patra Niaga. Tujuannya apa, kita ingin memastikan ketersediaan solar bersubsidi di Sumbar, mengatasi kelangkaan, karena kita tahu dalam beberapa waktu terakhir solar langka sehingga menyebabkan antrian yang sangat panjang. Alhamdulillah dengan komunikasi yang baik, pihak Pertamina sudah menginstruksikan sales area di sini untuk memastikan BBM subsidi ini terdistribusi dengan baik bagi masyarakat Sumatera Barat," kata Andre kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andre menyebut untuk 2023 ini kuota solar secara nasional memang mengalami penurunan. Ia menyebut pada 2022, kuota solar secara nasional sebanyak 17,8 juta kiloliter. Pada 2023 turun menjadi 16,8 juta kiloliter. Barulah untuk 2024 nanti, menurut Andre, kuota solar nasional akan naik menjadi 18,9 juta kiloliter.

Meski begitu, Andre berharap Pertamina memberikan solusi kelangkaan solar di Sumatera Barat. Supaya masyarakat konsumen solar di Sumbar tidak menjerit akibat kelangkaan.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan kelangkaan solar di Sumatera Barat bukan karena ada pengurangan kuota solar bersubsidi, tapi karena adanya ketimpangan kebutuhan di tiap daerah.

"Penyebab kelangkaan itu sebenarnya bukan kelangkaan tapi distribusi yang ada di beberapa tempat yang memang lebih banyak konsumsinya dan di tempat lain lebih sedikit. Sekarang sudah kita buat merata," kata Riva.

Riva memastikan kelangkaan solar tidak akan terjadi lagi dengan cara pemerataan distribusi dan juga pengawasan di tiap SPBU.

Senada dengan Andre, secara nasional kuota solar bersubsidi untuk tahun 2023 memang terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu. Penurunan itu didasari adanya asumsi penurunan jumlah kendaraan dan konsumsi secara nasional.

Mencegah terjadinya kelangkaan, tahun depan kata dia menaikkan kuota solar nasional menjadi 18,9 juga kiloliter.

"Ini juga merupakan komitmen yang akan kami lakukan terus menerus nggak cuma hari ini aja supaya hingga akhir tahun dan 2024, saat nanti ada volume atau kebijakan baru kita tetap mengawal sehingga masyarakat yang membutuhkan dan menjadi target bbm subsidi ini dapat menikmati BBM subsidi," katanya.

(tor/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads