Ketum PBNU Sebut Boikot Produk Israel Tak Cukup Hentikan Perang di Gaza

Ketum PBNU Sebut Boikot Produk Israel Tak Cukup Hentikan Perang di Gaza

Devi Puspitasari - detikNews
Selasa, 21 Nov 2023 18:40 WIB
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf saat membuka acara  Sarung Santri Nusantara di Gedung Negara Grahadi Nusantara Surabaya, Sabtu (21/10/2023).
Ilustrasi Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (Humas Kemenag)
Jakarta -

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai aksi boikot produk terkait Israel tak cukup untuk menghentikan perang di Gaza. Gus Yahya, sapaan akrabnya, mengatakan jika pihak yang pro-Israel memboikot hal-hal yang terkait pro-Palestina, yang terjadi malah aksi saling boikot.

Hal itu disampaikan Gus Yahya saat menanggapi Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 terkait boikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Gus Yahya mengaku memang gerakan boikot mendapatkan perhatian poliitik.

"Gerakan boikot cukup penting untuk dapatkan perhatian politik dan saya kira sekarang juga sudah. Tapi ini tak cukup," kata Gus Yahya kepada wartawan di Shangri-La Hotel Jakarta, Selaa (21/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Yahya menyebutkan, jika kondisinya begitu, akhirnya terjadi aksi saling boikot sehingga penyelesaian nanti menemukan jalan buntu.

"Karena boikot itu juga sama. Yang penentang Israel boikot produk Israel, yg pro-Israel juga boikot yang pro-Palestina. Boikot juga dilakukan aktor-aktor besar, seperti Disney, Sony Pictures boikot X. Karena X tayangkan posting-posting dari Gaza. Dan mereka boikot X dan cabut iklan dari X, mereka melakukan boikot," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Gus Yahya menyarankan, seusai gerakan saling boikot, harus dipikirkan rencana selanjutnya yang efektif agar masalah dapat diselesaikan.

"Nah ini artinya resiprokal, saling boikot. Kalau saling Boikot jalan keluarnya apa? Ini penting untuk dapatkan perhatian politik, tapi harus dipikirkan jalan keluar masuk akal dan possible dan bukan cuma sekadar harapan, tapi betul-betul yang workable yang bisa dilakukan jalan keluarnya," pungkasnya.

Menurut Gus Yahya, serangan Israel ke Gaza harus segera dihentikan. Gus Yahya pun mengajak seluruh dunia yang tergabung.

"Sebelum semua itu, ini harus dihentikan segera. Serangan harus dihentikan segera. Ini kita sampaikan terus menerus. Bukan cuma kita aja, tapi semua pihak di seluruh dunia, apalagi yang tergabung dalam R20 ini, mereka juga tak henti-hentinya meneriakkan tuntutan yang sama," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Alasan MUI Keluarkan Fatwa Boikot Produk Israel

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkapkan alasan di balik fatwa tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina. MUI menyatakan hal itu tak hanya soal agama, tapi juga kemanusiaan.

Diketahui, MUI mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Pejuang Palestina. Fatwa MUI itu merekomendasikan agar umat Islam menghindari transaksi produk terafiliasi Israel.

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan fatwa itu dikeluarkan bukan tanpa alasan. Menurutnya, aksi yang dilakukan Israel terhadap Palestina tak sebanding dengan aksi boikot yang nyaring disuarakan saat ini.

"Aksinya zionis Israel melakukan kejahatan perang terhadap saudara-saudara kita di Palestina yang harusnya merdeka dan berdaulat, tapi faktanya 11 ribu nyawa diserang membabi buta," ujar Amirsyah dalam jumpa pers di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).

"Pertanyaannya, di mana hati nurani? Itu tidak sebanding terhadap produk boikot yang kita lakukan, jauh ibarat langit dan bumi," sambungnya.

Amirsyah mengimbau masyarakat agar tak salah mengerti perihal fatwa yang dikeluarkan. Dia meminta masyarakat melihat kembali dampak perang yang dilakukan Israel.

"Maka itu tolong dipahami, jadi jangan fatwanya yang dipersoalkan, tapi perangnya," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads