Kiai Langitan & Kiai NU Restui Pembentukan Partai Baru

Kiai Langitan & Kiai NU Restui Pembentukan Partai Baru

- detikNews
Selasa, 07 Nov 2006 11:50 WIB
Tuban - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa jadi akan mendapat tandingan serius. Dengan sama-sama berlahan mayoritas massa NU, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) didirikan dan didukung penuh oleh Kiai Langitan dan para kiai NU. PKNU merupakan partai baru sebagai pengganti PKB versi Choirul Anam (Cak Anam). Kiai kharismatik yang dikenal sebagai Kiai Langitan, KH Abdullah Faqih, menegaskan para masyayikh tetap dalam satu barisan dan satu kalimat. Dia bersama kiai-kiai lainnya telah memikirkan dan mendukung pendirian partai politik baru sebagai wadah perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan yang bernama PKNU itu. Mbah Faqih menjelaskan hal itu menyusul pemberitaan media massa beberapa hari terakhir yang mengesankan kiai-kiai tidak diajak musyawarah terkait pendaftaran PKNU ke Depkum dan HAM. "Ada pun ada satu dua orang yang kelihatannya kurang sama, itu memang mungkin belum memahami atau belum tahu. Jadi jangan dikira itu tidak menyetujui. Insya Allah semua kiai yang dikatakan Forum Langitan, satu kata satu barisan," tegas Mbah Faqih dalam tausiyah kepada DPW-DPW PKB se Indonesia (versi Cak Anam) di Aula Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Senin (6/11/2006) kemarin, sebagaimana rilis yang diterima detikcom Selasa (7/11/2006).Para pimpinan wilayah sowan ke Mbah Faqih usai melakukan rapat konsultasi dan koordinasi di Graha Astra Nawa, Jl Gayungsari Timur, Surabaya. Dalam rapat tersebut, 24 DPW hadir dan menyatakan sikap mendukung penuh pendirian partai politik baru sebagai kelanjutan perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan.Ke-24 DPW yang hadir antara lain Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, dan Irian Jaya Barat.Dalam sikapnya, DPW-DPW merespons positif dengan langkah DPP PKB yang mengambil inisiatif dengan mendaftarkan partai politik baru bernama PKNU ke Depkum dan HAM. "Langkah tersebut tentunya telah dipikirkan secara matang dan hati-hati serta atas arahan para kiai," kata Ketua Dewan Syura DPP PKB DKI Jakarta, KH Mastari A Latif MA, yang membacakan pernyataan sikap di hadapan Mbah Faqih.Dikatakan dia, di tengah beredarnya isu-isu yang menyorot negatif soal pendaftaran PKNU, DPW-DPW meminta agar para kiai tidak terlalu mudah terpengaruh pada provokasi dari pihak-pihak tertentu. "Kami berharap para kiai senantiasa fi shoffin wahidin, fi kalimatin wahidah (dalam satu barisan dan satu kalimat) serta tidak membuat pernyataan di media massa yang akibatnya justru membingungkan umat. Sebab kami sendiri sebenarnya tidaklah bingung. Bahkan kami menginginkan agar langkah-langkah terkait wadah perjuangan baru tersebut hendaknya dipercepat," ujar Kiai Mastari.Kunjungan DPW-DPW ke Mbah Faqih didampingi Ketua Umum Dewan Tanfidz Drs H Choirul Anam, Sekretaris Jenderal H Idham Cholied, R Saleh Abdul Malik, Chudry Sitompul SH MH, dan sejumlah fungsionaris lainnya. Istikhoroh Kiai LangitanMbah Faqih mengungkapkan, pendirian PKNU sebagai wadah baru sudah dipikirkan bersama sejak dulu tapi memang dirahasiakan. "Memang kalau kita punya hajat itu menurut anjuran dari Rasulullah SAW ya 'ista'iinu wa laa qadhaa-i chawaijikum bil-qidman' (kalau kamu punya suatu hajat itu harus kamu rahasiakan dulu supaya selamat dan tidak ada hambatan, ganjalan yang macam-macam)," jelas kiai yang sudah sepuh itu. Selain atas dasar musyawarah dari para kiai, langkah pendirian partai baru juga disertai dengan membentuk tim istikhoroh. Hasil istikhoroh yang dilakukan oleh belasan anggota tim itu mengarah para pendirian partai politik baru setelah ikhtiar memperbaiki PKB dipandang mentok.Mbah Faqih menyatakan, istikhoroh yang dilakukannya sendiri merujuk pada ayat Al-Quran. Ia mendapat isyarah untuk meninggalkan PKB dan membuat rumah (partai) sendiri. "Rupanya rumah (PKB) yang kita tinggalkan ini kelihatan kepalanya saja. Nggak ada perut, kaki, tangan, nggak ada semua," jelas dia. Lebih lanjut, Mbah Faqih yang juga Ketua Tim 9 Kiai menjelaskan, langkah pendirian partai politik baru bernama PKNU dikuasakan kepada KH Abdurrohman Chudlori (Mbah Dur), Cak Anam, dan Idham Cholied. "Saya dan para kiai ini sebagai mustasyar atau penasihat harus memberi arahan, petunjuk, dan taushiyah. Soal pelaksanaan dan seterusnya, saya serahkan kepada bapak-bapak semua ini, saya percaya," tegas dia. Mbah Faqih mengharapkan kepada pimpinan wilayah untuk menyebarkan kepada jajaran pengurus di bawahnya tentang pendirian PKNU. Dalam kesempatan itu, kiai sepuh ini mengingatkan agar berpolitik dengan senantiasa mengedepankan kepentingan akhirat. (asy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads