Gelaran 'Festival Kampung Tani Ke-7' diadakan dalam rangka merayakan Selamatan Desa. Acara ini diselenggarakan oleh Kelurahan Temas, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (17/11) malam.
Lurah Temas Adi Santoso menyampaikan festival ini sangat khusus karena memadukan budaya Jawa dan Madura atau disingkat JAWARA.
"Agenda kami setiap tahun adalah menggelar beberapa acara yang menampilkan beragam budaya, tetapi tetap memegang erat kearifan lokal," ungkap Adi, dalam keterangannya, Selasa (21/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada festival kali ini, fokusnya adalah upaya pengangkatan potensi pertanian, kearifan lokal, dan peternakan.
"Kami ingin mengangkat keberlanjutan peternakan melalui penerapan teknologi terkini," jelas Adi.
Dengan menggunakan sistem teknofam, festival ini menampilkan perkembangan peternakan yang mengikuti kemajuan zaman. Diharapkan melalui festival ini dapat memberikan dampak positif bagi UMKM, destinasi pariwisata, dan ekonomi masyarakat sekitar.
Melalui festival ini pula, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Kota Batu.
"Dengan begitu, kami berharap dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan," imbuh Adi.
Menurut Adi, selain aspek ekonomi, festival ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling berbagi dan berkomunikasi. Melalui sesi sharing, diharapkan masyarakat dapat memahami lebih dalam tentang budaya Jawa dan Madura.
Sementara itu, salah satu warga asal Kabupaten Pamekasan, Sujak Lukman, memberikan apresiasi atas digelarnya festival ini. Menurutnya, festival seperti ini dapat memperkuat persatuan antara warga suku Jawa dan Madura.
"Ini adalah suatu festival yang sangat positif karena membentuk akulturasi antara budaya Jawa dan Madura," ujar Sujak.
Festival Kampung Tani ke-7 di Kelurahan Temas sendiri tidak hanya dimeriahkan dengan berbagai acara seni budaya, tetapi juga ada bincang-bincang bahasa Jawa-Madura, Workshop Tari Madura, serta pertunjukan seni dari Sanggar Makan Ati Pamekasan dan Komunitas Duh Remek Pamekasan Madura.
(ega/ega)