Menko PMK soal Warga Tolak Pengungsi Rohingya: Hanya Letupan Terbatas

Menko PMK soal Warga Tolak Pengungsi Rohingya: Hanya Letupan Terbatas

Annisa Aulia Rahim - detikNews
Senin, 20 Nov 2023 22:54 WIB
Muhadjir Effendy
Muhadjir Effendy (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Ratusan pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh ditolak sejumlah warga di Aceh. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy angkat bicara.

"Saya belum melihat ada yang serius, baru letupan-letupan sifatnya terbatas," kata Muhadjir setelah menghadiri seminar 'Bersama Cegah Silent Pandemic Resistansi Antimikroba', di Jakarta, Senin (20/11/2023)

Muhadjir mengatakan pemerintah Indonesia masih terbuka kepada para pengungsi dari Rohingya "Tapi intinya kita sangat welcome, tapi memang juga harus dilayani dengan baik," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Muhadjir menuturkan, pemerintah juga harus memerhatikan kesediaan warga untuk menerima pengungsi dari Rohingya. Ada banyak aspek yang menjadi pertimbangan.

"Tetapi harus memperhatikan ketersediaan dari warga untuk menerima yang bersangkutan. Karena ini kan berkaitan dengan masalah kehadiran sebuah entitas di suatu tempat yang itu tentu saja bukan sekadar orang, tapi juga budayanya perilakunya kemudian akomodasinya, kemudian itu harus dilihat dari sisi itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Saya mohon pemerintah daerah terutama provinsi Aceh dan kabupaten yang ketempatan supaya juga memerhatikan hal itu," tambahnya.

Diketahui, sebanyak 249 pengungsi Rohingya yang tiba menggunakan kapal kayu di Bireuen, Aceh, ditolak warga. Warga menolak pengungsi Rohingya karena dianggap merepotkan.

Kapal yang membawa pengungsi Rohingya itu tiba di bibir pantai Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka Bireuen, Kamis (16/11/2023) subuh. Mengetahui kedatangan pengungsi Rohingya lagi, masyarakat ramai-ramai mendatangi lokasi.

Sementara itu, polisi mengungkap masyarakat menolak kedatangan pengungsi Rohingya tersebut lantaran tidak ada tempat penampungan. Selain itu, para pengungsi sebelumnya yang melarikan diri dianggap tidak menjaga kebersihan.

"Para pengungsi yang melarikan diri tidak menjaga kebersihan dan tidak mengindahkan syariat Islam dan adat di kalangan masyarakat," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto dilansir detikSumut, Kamis (16/11).

(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads