Kekalahan Gresik United setelah melawan Deltras Sidoarjo memicu kemarahan Ultras, suporter Gresik United. Akibat kericuhan ini, enam polisi yang mengamankan jalannya laga terluka.
Di luar Stadion Gelora Joko Samudro (GJOS), massa suporter berjumlah ratusan itu berusaha mendemo manajemen. Namun niat mereka dihadang oleh polisi.
"Kejadiannya bubaran sepak bola, Gresik kalah sama Deltras 2-1. Kemudian penonton pulang sampai bersih stadion, di parkiran ada beberapa suporter itu kepingin ketemu sama pihak ofisal GU, pingin menanyakan kok bisa kalau arahnya ke situ," ungkap Kasi Humas Polres Gresik Iptu Wiwit Mariyanto dilansir detikJatim, Minggu (19/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiwit mengatakan saat itu di sekitar stadion sudah dilakukan barikade oleh polisi. Namun suporter terus merangsek mendekat ke barikade. Para suporter melempar batu dan benda lainnya. Dikhawatirkan massa suporter membahayakan pemain Deltras FC yang saat itu belum bertolak dari stadion.
"Akhirnya banyak korban berjatuhan, termasuk pak Kabag Ops kena lempar kepalanya. Terus beberapa anggota Polda kena lempar kepala, di situ tetap bertahan kami. Dengan banyak suporter itu, kita tidak bisa mempertahankan situasi. Kalau dipertahankan banyak korban, akhirnya diambil lah tindakan tadi. Tindakan terukur, di luar stadion tadi," ungkap Wiwit.
Wiwit menyampaikan kejadian kericuhan tidak berlangsung lama, sekitar 15 menit. Dalam kericuhan itu, ada 6 polisi yang terluka.
"Yang terluka kurang lebih enam orang, termasuk Pak Kabag Ops. Dari Polres Gresik itu Pak Kabag Ops, lima dari Polda," ungkap Wiwit.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)