Penghasilan Warga Meningkat dari Sisir Sampah di Sungai Citarum

Penghasilan Warga Meningkat dari Sisir Sampah di Sungai Citarum

Muhammad Lugas Pribady - detikNews
Jumat, 17 Nov 2023 19:41 WIB
BRI
Foto: Dok. BRI
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui BRI Peduli bersama Yayasan Bening Saguling telah memberdayakan masyarakat di area Sungai Citarum untuk mengelola sampah. Hal ini diupayakan untuk warga sekitar bisa mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis.

Dari program ini juga selain mengajak warga sekitar Sungai Citarum, BRI juga berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti para pegiat sampah lainnya untuk mewujudkan area sekitar Sungai Citarum yang bersih.

Endang Mulyana yang merupakan warga sekitar Sungai Citarum mengakui sejak kehadiran Yayasan Bening Saguling, penghasilan yang ia dapatkan mendapatkan peningkatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulilah sekarang penghasilan sudah lebih stabil ketimbang dulu. Saya punya satu anak, sekarang sudah di bangku SMA kelas 2. Baik uang bangunan, uang transportasi untuk sekolah anak saya dibantu oleh yayasan ini," ucap Endang dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

Terdapat program 'kredit plastik' setiap bulan yang bisa menghasilkan uang. Dari sampah yang dikumpulkan warga di sekitar Sungai Citarum, sampah yang dipilah kemudian dapat dijual lagi dan menghasilkan uang. Setiap 60 ton sampah plastik memiliki nilai jual sekitar Rp 300 ribu dan khusus sampah botol bisa bernilai lebih besar.

ADVERTISEMENT

Tak hanya sampah plastik, terdapat juga potensi pendapatan lain dari Waduk Saguling, yaitu eceng gondok yang dianggap sebagai tanaman parasit. Tumbuhan ini bisa diberdayakan menjadi perabotan hingga atap gazebo yang menjadi penggerak ekonomi warga sekitar.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengucapkan kolaborasi yang dilakukan BRI ini bertujuan untuk mengurangi sampah yang menumpuk di area sungai, hal ini menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius. Padahal dari sampah yang menjadi masalah ini, jika dikelola dengan benar bisa membawa berkah bagi masyarakat sekitar.

"Dalam pelaksanaannya kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan upaya bersama, membantu mengatasi masalah sampah dan lingkungan," ungkap Agustya.

Kolaborasi yang dilakukan BRI dengan Yayasan Bening Saguling ini, Agustya sebut sebagai langkah yang benar, dilihat karena pengalaman Yayasan Bening Saguling yang telah menunjukan peran sebagai penggerak lingkungan. Ia pun berharap kedepannya bisa terus ditingkatkan dan bisa menginspirasi masyarakat di daerah lain.

"Yayasan Bening Saguling memiliki track record yang bagus, dan sudah menunjukan kiprahnya sebagai penggerak lingkungan yang perlu dan terus kita dukung. Semoga kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan dan apa yang sudah kita lakukan menjadi kisah inspiratif bagi masyarakat di daerah lain dalam hal ini edukasi dan pengolahan sampah," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu pengurus Yayasan Bening Saguling Indra Darmawan menjelaskan latar belakang pihaknya yang sudah ada sejak tahun 2014 serta fokus mereka pada masalah-masalah lingkungan, utamanya sekitar Sungai Citarum.

"Tujuan kami adalah bagaimana membangun kolaborasi ke seluruh pihak untuk melestarikan lingkungan dan juga memberdayakan masyarakat sekitar Sungai Citarum," tutur Indra.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads