Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat meminta PT KAI secepatnya merampungkan perbaikan longsor di Jl Raya Batutulis. Pasalnya sudah dua kali jalan tersebut longsor.
Titik longsor berada sekitar 200 meter jelang Stasiun Batutulis. Longsor pertama terjadi pada Maret lalu, dan longsor kedua terjadi kemarin, Kamis (16/11). Longsor terjadi di titik yang sama.
"Jadi longsor ini kejadian yang kedua, kejadiannya di titik yang sama. Ini sudah pernah terjadi di bulan Maret lalu," kata Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas, Jumat (17/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pihak PT KAI langsung melakukan perbaikan longsor yang terjadi pada Maret lalu. Akan tetapi tebing kembali longsor sebelum perbaikan rampung.
"Teman-teman dari PT KAI sudah langsung mengerjakan kembali, cuma sepertinya belum rampung benar, masih dalam proses pengerjaan. Keburu hujan besar lagi, sehingga terjadi kembali longsor," jelas Theofilo.
Theofilo mengatakan pihaknya bersama Dinas PUPR Kota Bogor sudah berkoordinasi dengan PT KAI agar perbaikan imbas longsor di Jalan Raya Batutulis dipercepat. Sebab akses Jl Raya Batutulis merupakan jalur penting yang dilalui warga Bogor bagian selatan, dan jalur alternatif menuju Sukabumi.
"Agar ambil langkah secepat mungkin untuk menormalisasi fisiknya. Karena ini kan akses jalan alternatif arah Pamoyanan dan Sukabumi," ucap Theofilo.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina menyebut Jalan Raya Batutulis yang amblas imbas longsor merupakan jalan milik Pemkot Bogor. Perbaikan akan dilakukan oleh PT KAI melalui pihak pelaksana proyek pembangunan underpass Stasiun Batutulis.
"Jadi pertama ini masuk dalam ruas jalan Kota Bogor. Yang kedua, saat ini pun sebelum terjadinya longsor ini sedang ditangani (pembangunan Tebing Penahan Tanah) oleh PT KAI, karena ada rencana pembangunan membuat underpass," terang Rena.
"Kemudian saat ini kita sudah berkoordinasi dengan mereka bahwa mereka akan menyelesaikan pekerjaannya plus penanganan longsornya," tambah Rena.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.