7 Penjelasan Pemkot Depok soal Makanan Stunting Isi Tahu-Nugget Diprotes

Devi Puspitasari - detikNews
Jumat, 17 Nov 2023 08:59 WIB
Viral isi makanan program pemberian makanan tambahan (PMT) di Kota Depok (Devi Puspitasari/detikcom)
Depok -

Viral di media sosial soal pemberian makanan stunting atau pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita stunting oleh Pemerintah Kota Depok, yang hanya berisi tahu dan nugget. Netizen menyoroti menu makanan untuk balita stunting tersebut, yang dinilai tak sesuai dengan anggaran per porsi yakni Rp 18 ribu.

Dari foto beredar di media sosial, Kamis (16/11/2023), terlihat bola nasi nugget dalam sebuah stoples. Stoples itu ditempeli stiker wajah Wali Kota Depok M Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, dengan tulisan 'Bocah Depok Kudu Sehat Prestasi Hebat, Stunting Minggat'.

Kemudian, di foto lain, terlihat menu berisi dua tahu serta ada juga bola nasi yang berisi ikan di dalamnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mary Liziawati (Devi Puspitasari/detikcom) Foto: Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mary Liziawati (Devi Puspitasari/detikcom)

"PMT hari ini pun masih bola-bola nasi isi 3 pcs mana anaknya nggak mau makan lagi," tulis orang tua pelapor dalam caption Instagram @infodepok.

"Menu hari ini, Bang, nugget tempe 2 biji, apakah ini seharga Rp 18.000. Cuma dapat beginian? Masa sih anggarannya Rp 18.000," tulisnya.

Pemkot Depok lalu angkat bicara perihal menu balita stunting yang viral dan diprotes. Berikut 7 poin penjelasan Pemkot Depok:

1. Ikuti Juknis Kemenkes

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mary Liziawati mengaku soal menu makanan sudah mengacu pada petunjuk teknis (juknis) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Mary menjelaskan PMT yang diberikan kepada balita adalah PMT lokal yang menggunakan bahan dasar lokal yang diolah oleh UMKM.

"Kita mengikuti juknis tersebut dengan pemberian selama 28 hari dengan 6 hari kudapan dan 1 hari makanan bekal," kata Mary kepada wartawan di Balai Kota Depok, kemarin.

2. Sebut Warga Tak Familiar dengan Kudapan

Mary lalu menjelaskan makanan yang dibagikan dan viral itu adalah kudapan. Menurut Mary, masalahnya warga Depok yang protes tak familiar dengan kudapan.

"Ternyata masyarakat kita belum familiar dengan yang namanya kudapan," kata Mary.

3. Resep UNICEF

Mary kemudian menerangkan pemberian PMT bukan berarti pemberian makanan dengan menu lengkap. Selain mengacu pada juknis Kemenkens, Mary mengaku pihaknya sudah mengikuti resep UNICEF.

"Ini kan ramai, 'cuma dua tahu, cuma dua otak-otak'. Dari buku resep yang dikeluarkan UNICEF, dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, bahwa memang di kudapan itu terdapat dua jenis protein hewani yang sudah mencukupi kandungan gizi untuk para balita," terang dia.

"Otak-otaknya bukan otak-otak yang dijual pinggir jalan, tapi otak-otak isinya telur. Sehingga memang kandungan gizinya sesuai dengan standar yang dikeluarkan Kemenkes," tambahnya.

Simak Video 'Berkat Aplikasi SIMPATI, Angka Stunting Sumedang Turun Drastis':



Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(aik/aik)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork