Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengungkapkan pentingnya peran generasi muda dalam mengimplementasikan nilai kebangsaan. Peran ini sejalan dengan para pemuda zaman dahulu yang memiliki latar belakang berbeda, namun tetap memperjuangkan kemerdekaan.
Lestari atau sapaan akrabnya Rerie menyampaikan pesan ini saat melakukan acara Sosialisasi Empat pilar Kebangsaan di Ruang Serbaguna Universitas Muhammadiyah Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2023).
"Kesadaran akan keberagaman sesungguhnya adalah dasar yang menggelorakan semangat nasionalisme ketika sekelompok pemuda di masa lalu bersama menggaungkan Sumpah Pemuda dan berjuang untuk merebut kemerdekaan," kata Rerie dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).
Rerie menuturkan dalam memberikan nilai kebangsaan kepada generasi muda perlu dilakukan secara bertahap agar para generasi muda memupuk semangat nasionalisme dan memperkokoh persatuan Indonesia. Menurut Lestari, sejak dahulu keberagaman hadir sebagai cara memperkuat persatuan Indonesia yang saat ini dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Rerie menceritakan sejarah ketika Islam masuk di Pulau Jawa sekitar abad ke-11, di mana Sunan Kudus membawa ajaran Islam dengan tetap bersikap toleran terhadap ajaran dan kepercayaan masyarakat terdahulu. Sikap itu, tambah Rerie terlihat dari arsitektur Masjid Menara Kudus yang masih mempertahankan kebudayaan Hindu yang tidak memakan dan memotong daging sapi.
Toleransi yang diterapkan tersebut, ujar Rerie, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan budaya saling menghargai keberagaman yang ada di masyarakat demi mewujudkan persatuan. Modal dasar kesadaran akan keberagaman itu, menurut Rerie, sangat penting dalam menyikapi berbagai perubahan di sejumlah sektor kehidupan di era globalisasi saat ini.
Rerie menginginkan penguatan pemahaman dan pelaksanaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI) harus konsisten dilakukan.
Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, peran generasi muda dalam menggali dan merefleksikan setiap nilai kebangsaan itu dalam perilaku keseharian sangat penting dalam proses pembangunan.
Rerie meyakini dengan berbekal semangat, idealisme dan kreativitas yang dimiliki, para pemuda mampu melestarikan dan mengamalkan nilai kebangsaan warisan para pendiri bangsa ini.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain Dr. Edy Soesanto, S.Kp., M.Kes (Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus), Noor Hidayah, M. Kes (Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Kudus), para Dekan, Kepala Program Studi dan mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Kudus.
(akn/ega)