Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Orpa Susana Kambuaya dan Bunda PAUD Provinsi Aceh Ayu Candra Febiola Nazuar, berhasil meraih penghargaan di acara Apresiasi Bunda PAUD 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penghargaan tersebut diberikan kepada Bunda PAUD yang secara optimal mendorong inovasi, keterjangkauan advokasi, dan relevansi program kerja dengan tiga target perubahan terkait Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
Datang dari wilayah ujung timur Indonesia, Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kabupaten Asmat Orpa Susana Kambuaya berhasil meraih kategori Wiyata Dharma Utama dalam Kelompok Bunda PAUD Kabupaten Daerah Tertinggal. Didapatnya penghargaan ini, karena dirinya menginisiasi kegiatan yang melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Yayasan Berkat Lestari, dan Unicef. Kegiatan ini berupa sosialisasi pentingnya Pendidikan sejak dini, dan penguatan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Orpa, pendidikan di daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terpencil) diakui sebagai tantangan serius. Dia mencerminkan kesulitan mengajak masyarakat Asmat untuk menyekolahkan anak-anak sejak dini, karena banyak yang menganggap pendidikan, khususnya untuk anak usia dini, tidaklah penting. Meskipun mayoritas lebih suka menghabiskan waktu mencari makanan dari alam sekitar, Orpa terus berusaha menyadarkan masyarakat akan urgensi pendidikan bagi anak-anak mereka.
"Mengubah mindset masyarakat itu tidak mudah. Inilah tantangan terberat saya," tutur Orpa dalam keterangan tertulis, Kamis (16/11/2023).
Lebih lanjut, Orpa menyadari menangani masalah ini tidak dapat dilakukan sendiri. Oleh karena itu, dirinya aktif berkomunikasi dengan satuan pendidikan, instansi pemerintah, lembaga swasta yang peduli terhadap pendidikan, dan para tetua adat.
Dalam penguatan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Orpa mendorong pembelajaran yang mengajak anak-anak tanpa tekanan dan menciptakan rasa nyaman. Kreativitas guru menjadi kunci untuk memastikan masa transisi dari PAUD ke SD menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak.
Inisiasi tersebut didukung oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Asmat, guru PAUD, dan perwakilan orang tua siswa hadir untuk mendukung deklarasi gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Diketahui, dalam mendukung target perubahan yang pertama, Orpa menghilangkan tes baca, tulis, dan berhitung dalam PPDB SD, sebagian besar SD di Kabupaten Asmat telah menghentikan praktik tes calistung pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023. Program, modul, dan advokasi berbagai bentuk dikembangkan dengan melibatkan mitra dan rumah adat di Asmat untuk memastikan kelangsungan gerakan ini.
Selain itu, kriteria pendukung mencakup berbagai upaya, seperti kolaborasi dengan organisasi mitra, penyelenggaraan kegiatan parenting di setiap satuan, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan PAUD, dukungan terhadap pemerintah daerah untuk menyediakan layanan PAUD minimal 1 tahun pra-SD, serta mendorong peran serta masyarakat dalam pembinaan, penyelenggaraan, dan pengembangan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
Sementara itu, datang dari wilayah ujung barat Indonesia, Bunda PAUD Provinsi Aceh Ayu Candra Febiola Nazuar juga menerima penghargaan. Kesuksesan ini diakui sebagai hasil sinergi dan kerja keras tim Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Aceh.
Ayu menyadari penghargaan tersebut bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi pencapaian bersama tim yang telah bersatu untuk menciptakan jejak perubahan.
"Saya merasa terharu dan bahagia," ungkap Ayu.
Diketahui, kontribusi luar biasa Bunda PAUD Aceh di tingkat nasional diakui berkat kerja sama erat dengan organisasi mitra, khususnya Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Kerjasama dengan organisasi mitra, yaitu PKK, sangat penting karena melibatkan 3 pilar utama pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat atau lingkungan," jelas Ayu.
Ayu mengungkapkan pendidikan di wilayahnya masih banyak hambatan, terutama dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Masih banyak satuan pendidikan SD/MI yang mengadakan tes seleksi saat PPDB, terutama sekolah swasta dan yang di bawah Kemenag," ungkapnya.
Ayu dan tim akhirnya memprioritaskan penguatan team work, kerja sama dengan dinas terkait, dan organisasi mitra. Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci dalam mendukung Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
"Sosialisasi tiga target perubahan, penguatan pentingnya kemampuan fondasi anak, dan kerjasama dengan PKK serta organisasi mitra lainnya menjadi strategi yang diterapkan," ujarnya.
Selain itu, Ayu juga terus melakukan audiensi dengan Kementerian Agama untuk mengurai dan mencari solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi. Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga turut disentuh. Baginya, MPLS adalah persiapan penting menyambut peserta didik baru, diisi dengan kegiatan seru dan edukatif untuk membuat anak-anak merasa lebih nyaman, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan rasa ingin tahu. MPLS juga menjadi kesempatan bagi guru untuk lebih memahami kemampuan dan perkembangan anak didik.
Dengan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, perubahan pun terjadi. Proses belajar tidak hanya terpaku pada buku dan catatan, melainkan melibatkan kegiatan kreatif yang membuat anak-anak aktif terlibat. Rasa ingin tahu dan kegembiraan mereka dihargai, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif.
Selain itu, lanjut Ayu, kolaborasi erat dengan orang tua dan masyarakat setempat menjadi landasan yang kokoh. Di sinilah peran bunda PAUD dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai kecamatan digerakkan di seluruh Aceh. Komunikasi yang terbuka dan transparan memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan terlibat aktif dalam mendukung proses transisi ini. Inilah yang membuat transisi PAUD ke SD di Aceh menjadi pengalaman yang lebih ramah dan menyenangkan.
Sebagai informasi, Apresiasi Bunda PAUD 2023 diselenggarakan di Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta, pada Rabu (8/11). Acara ini turut dihadiri oleh Ibu Negara sekaligus Bunda PAUD Nasional Iriana Joko Widodo.
(ega/ega)