Arteria Dahlan Kurang Senang Ada OTT Pungli Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Arteria Dahlan Kurang Senang Ada OTT Pungli Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 16 Nov 2023 14:27 WIB
Arteria Dahlan dari Dapil Mana? Ini Asal dan Profilnya
Arteria Dahlan (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, menyoroti operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Bali terhadap petugas Imigrasi yang lakukan pungutan liar (pungli) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Arteria mengatakan jaksa seharusnya tidak perlu melakukan OTT.

"Kami ini, Pak, jaksa diganggu saja saya marah, Pak. Ngapain sih, kan ada pimpinannya, kalau mau apa-apa, ke kejadian ada apa-apa jaksa ya, ada OTT ,ada apa, ada apa, kita kurang senang Pak. Kan nggak usah pakai OTT bisa tegur langsung copot jabatan, ngapain OTT, waktu itu saya sempet di-bully media Arteria tidak setuju OTT penegak hukum dan sebagainya," kata Arteria.

Arteria mengatakan tidak ada restorative justice yang diterapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap para petugas Imigrasi yang memungut biaya terhadap warga negara asing yang menggunakan fasilitas fast track dari Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu per orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dirusak itu bukan hanya orang, ada anak yang ikut sekolah kedinasan, main enak-enak tersangka, tidak ada restorative justice Pak, kalau Bapak cerita itu sudah nggak ada. Restorative justice itu sudahlah bicara kaum elite, penerapan lapangannya tidak ada," ujarnya.

"Saya sudah coba, ada tidak sih jalan keluar, yang kita lakukan nyerang institusi, mahal, Pak, sama institusi Kejaksaan kita jaga betul, kenapa karena kalau terganggu mahal pulihnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Arteria Singgung Jaksa Main Proyek

Arteria lalu menyinggung banyak hal yang bisa dibuka terutama soal proyek-proyek yang diatensi Kejati Bali. Arteria heran Kejaksaan mementingkan menangkap petugas Imigrasi di Bali yang memungut Rp 100-250 ribu ketimbang menangkap mafia tanah.

"Kami mohon, Pak, sekarang kita buka-bukaan, nanti kalau kita buka-bukaan kan kita juga tahu mainannya yang di Bali kayak gimana, Pak, oh jaksanya kalau mau dimainkan itu mafia tanah banyak, Pak, ngapain ngejar yang Rp 250 ribu, Pak," kata Arteria.

"Nanti saya tunjukin lagi, Pak, perkara-perkara yang diatensi Kejati Bali, proyek-proyek yang diatensi oleh Kejati Bali, kalau kita mau buka-bukaan, saya hanya mengatakan yuk kita sesama mitra saling menjaga," katanya.

Jaksa Agung ST Burhanuddin pun menjawab itu. Burhanuddin mengatakan sudah mengingatkan jajarannya untuk tidak 'bermain' proyek.

"Izin, Bapak, masih adanya bagi-bagi proyek, memang benar Bapak dan kami selalu mengingatkan pada mereka bahkan saya mengancam mereka untuk tidak bermain proyek," kata Burhanuddin.

Burhanuddin mengakui ada oknum jaksa yang bermain proyek. Burhanuddin menegaskan pihaknya sudah menindak tegas oknum jaksa tersebut.

"Tapi memang masih ada, kita mohon maklum, karena wilayah jangkauannya kami sangat luas. Tapi kami terus jadi prioritas mengingatkan mereka, bila melakukan masih bermain proyek kami akan tindak. Dan sudah ada beberapa jaksa yang kami lakukan penindakan," kata Burhanuddin.

Lihat juga Video 'Konstruksi Kasus Suap yang Menyeret Pj Bupati Sorong':

[Gambas:Video 20detik]



(whn/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads