"Dua individu macan tutul dipastikan berjenis kelamin jantan karena terlihat jelas di rekaman saat dia berjalan membelakangi kamera. Sedangkan satu individu lainnya unsex karena posisinya yang sulit diidentifikasi. Begitu juga usianya, belum bisa kami prediksi," ungkap Dwi seperti dilansir detikJabar, Rabu (15/11/2023).
Dwi mengatakan, dari hasil pemantauan, macan tutul Jawa di Gunung Ciremai tersebut kini tengah dalam penelitian. Dwi mengatakan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut tentang keberadaan macan tutul itu.
"Dalam proses analisis tersebut tidak hanya bicara tentang data macan tutulnya, namun juga bicara tentang satwa mangsanya. Dari hasil analisis ini nantinya kita perlu justifikasi oleh tim ahli, baru kemudian kita publish ke media," ungkap Dwi.
Dwi mengatakan kegiatan pemantauan macan tutul Jawa di Gunung Ciremai tersebut memakan waktu cukup lama, yakni sekitar enam bulan. Sebanyak 36 camera trap telah dipasang di 18 lokasi yang diyakini menjadi home range atau wilayah jelajah kucing besar tersebut.
"Saat menyusun desain survei, salah satu pertimbangan kami dalam menentukan lokasi pemantauan macan tutul Ciremai adalah informasi perjumpaan oleh masyarakat setempat. Yang kedua perjumpaan tidak langsung, di mana macan tutul Jawa selalu meninggalkan jejak kaki atau cakaran di pohon dan tanah atau fesesnya. Atas informasi tersebut, baru kami melakukan pemasangan kamera di titik-titik tersebut," ungkap Dwi.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga Video: Cerita Warga Sukabumi Terpaksa Bunuh Macan Tutul Jawa Gegara Terancam
(lir/idh)