Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berpesan kepada Korps Brimob Polri, yang memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78, untuk menjadi teratai putih sesuai lambang Korps Brimob Polri. Jenderal Sigit mengatakan makna teratai putih adalah mampu mengubah situasi yang keruh menjadi jernih, bertahan dalam segala situasi, hingga membawa harum nama Polri.
Hal itu disampaikan Jenderal Sigit saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-78 Korps Brimob Polri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (16/11/2023). Awalnya dia berpesan kepada anggota agar tidak meremehkan situasi saat pengamanan tahapan Pemilu 2024 dan selalu waspada.
"Amankan seluruh tahapan pemilu dengan kewaspadaan, sungguh-sungguh, dan tidak underestimate. Pastikan pembagian empat wilayah zonasi dan kesiapan pasukan power on hand Kapolri dapat dimobilisasi kapan pun dan di mana pun jika sewaktu-waktu diperlukan," kata Jenderal Sigit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenderal Sigit mengatakan tantangan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat bukan pekerjaan mudah. Namun Jenderal Sigit percaya soliditas dan jiwa korsa dapat menyelesaikan tantangan tugas.
"Tentunya menyelesaikan berbagai tantangan stabilitas kamtibmas bukanlah pekerjaan yang mudah, namun saya yakin soliditas jiwa korsa yang kita miliki akan jadi kekuatan. Sehingga sosok Polri dapat senantiasa menyelesaikan tantangan tugas-tugasnya dengan Presisi," tuturnya.
Barulah Jenderal Sigit berbicara soal teratai putih yang menjadi makna Brimob Polri dan harapannya. "Sebelum mengakhiri amanat, saya berpesan agar rekan-rekan menjadi teratai putih sebagaimana lambang Korps Brimob Polri yang bermakna tekad dan kemampuan mengubah situasi keruh menjadi tenang dan bersih, dapat bertahan dalam berbagai situasi, serta mampu membawa harum nama institusi Polri," ujar Jenderal Sigit.
"Jaga terus kehormatan Korps Brimob Polri dan pegang teguh janji Brimob sejati. Ingatlah bawah sikap dan tindakan Brimob hanya dan hanya berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara," pungkas dia.
Acara itu juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto, Dankor Brimob Irjen Imam Widodo, dan BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel.