Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan revitalisasi taman dan ruang terbuka hijau terus dilakukan di berbagai titik. Hal ini dilakukan untuk membuat taman-taman di sudut kota kian cantik dan indah.
Dalam melakukan revitalisasi, Eri meminta jajarannya untuk tidak pernah melupakan fungsi utama sebuah taman, yaitu menyerap polusi udara. Untuk itu, tanaman yang besar-besar tetap dibiarkan untuk menyerap polusi udara.
"Nah, yang kita ubah itu adalah tanaman-tanaman yang ada di bawah, tidak boleh terlalu tinggi, kita tata dengan berbagai macam warna, sehingga sekarang lebih cantik dan indah," kata Eri dalam keterangan tertulis, Selasa (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pembangunan sebuah taman juga harus bisa dinikmati dan bisa menggerakkan UMKM. Ia mencontohkan Taman Surya yang ada di depan Balai Kota Surabaya. Taman itu direvitalisasi dan ditata kembali tanamannya, diberi kolam serta kandang burung, ada live musiknya saat akhir pekan, dan sekarang sudah terbuka untuk umum. Dengan begitu, Taman Surya tidak pernah sepi pengunjung setiap akhir pekan.
"Setiap hari Sabtu malam Minggu, ada sekitar 8 ribu warga yang berkunjung ke taman itu, kalau Jumat malam Sabtu ada sekitar 6 ribu orang. Nah, di situlah kita bisa memberikan manfaat dan bisa menggerakkan UMKM yang berjualan di Taman Surya," ujarnya.
![]() |
Eri menilai fungsi taman juga meliputi ruang terbuka hijau untuk menyerap polusi udara. Namun menurutnya, taman akan semakin indah dan bermanfaat jika mampu menggerakkan perekonomian warga dengan adanya UMKM.
"Jadi, konsep inilah yang saya pegang, makanya apapun yang dibangun oleh pemkot, harus bermanfaat pada tiga macam ini," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan saat ini pihaknya tengah fokus melakukan revitalisasi taman se-Kota Surabaya, baik taman aktif maupun pasif. Tercatat ada total 949 taman yang terdiri dari taman aktif dan taman pasif.
Khusus taman aktif, ada skala kota sebanyak 39 lokasi dan skala permukiman atau RW sebanyak 136 lokasi. Kemudian taman pasif yang rata-rata berada di jalur hijau sebanyak 775 lokasi.
Dari 949 taman itu, 169 taman di antaranya menjadi taman bermain anak dan tidak pernah sepi pengunjung. Lokasi taman ini tersebar di seluruh Surabaya, sehingga warga tidak perlu jauh-jauh mengajak anaknya untuk bermain dan semua fasilitas itu gratis.
"Sesuai arahan bapak wali kota, kita melakukan revitalisasi seluruh taman Surabaya. Tapi pengerjaannya kita lakukan secara bertahap karena memang taman di Surabaya itu sangat banyak," ucap Agus.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Myrna Augusta Aditya Dewi menambahkan pihaknya sedang membuat suasana taman yang berbeda. Terlebih, tanaman-tanaman yang ada saat ini sudah banyak yang tua dan tanahnya juga sudah keras.
"Nah, mumpung direvitalisasi, kita perbarui sekalian konsepnya dan disesuaikan dengan arahan bapak wali kota," ungkap Myrna.
Dalam melakukan revitalisasi, ia memastikan tidak mengurangi pohon-pohon besar yang sudah ada saat ini. Namun, semak-semaknya dirapikan dan banyak yang dipangkas, sehingga tanamannya semakin cantik nan indah juga semakin berwarna-warni dan tidak melulu tanaman hijau.
"Sekarang yang diperbanyak adalah tanaman-tanaman pendek dan berwarna serta ditambahi ornamen. Jadi, di beberapa tempat itu kita berikan lampu dan menambahi lampu hias, karena kalau malam kan gelap, makanya kita berikan lampu hias supaya walaupun malam tetap indah dan cantik taman-taman itu," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan redesain dan penambahan fasilitas pada taman yang direvitalisasi, termasuk fasilitas wahana bermain dan ditambah pula tempat untuk UMKM serta penampilan musik. Melalui cara itu, ia berharap taman di Surabaya semakin aman dan nyaman untuk warga Surabaya.
"Seluruh revitalisasi taman ini kami lakukan secara bertahap, dan taman yang sudah selesai direvitalisasi, insyaallah sudah semakin cantik dan indah," pungkas Myrna. (ADV)
(ncm/ncm)