A (17), ibu muda di Cianjur, Jawa Barat, meminta maaf karena telah membuat kegaduhan dengan skenario penculikan bayinya. Dia mengakui skenario penculikan demi menutup perbuatannya mengadopsikan anak ke keluarga tanpa sepengetahuan suami.
"Kalau bilang pasti tidak diizinkan sama suami dan keluarga. Sementara saya belum siap dan merasa belum sanggup mengurus anak," ungkap dia, dilansir detikJabar, Selasa (14/11/2023).
Niat menitipkan anak untuk diadopsi juga tebersit lantaran adanya tekanan dari keluarga. "Salah satunya saya dipaksa memberikan ASI, padahal ASI seret. Tidak boleh pake susu formula juga sama keluarga," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
A mengaku skenario yang dibuatnya merupakan kesalahan dan membuat kegaduhan. Dia pun meminta maaf kepada semua pihak atas perbuatannya.
"Saya minta maaf telah membuat informasi bohong. Saya juga telah memberikan keterangan yang bohong kepada kepolisian di awal," tuturnya.
A mengatakan saat ini dia akan kembali mengurus anak pertamanya hingga dewasa. "Kalau sekarang saya akan ngurus anak sendiri saja," kata dia.
Baca selengkapnya di sini.
(idh/idh)