Dosen IPB Sulap Limbah Kangkung Jadi Alternatif Pakan Ternak

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 14 Nov 2023 13:44 WIB
Foto: Pelatihan pemanfaatan limbah kangkung (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Dosen IPB University membuat inovasi pemanfaatan limbah kangkung kering sebagai alternatif pakan ternak. Inovasi ini bisa menjadi solusi di masa paceklik seperti sekarang ini.

Dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (14/11/2023) program ini dilakukan dalam kegiatan Dosen Pulang Kampung (DosPulKam). DosPulKam merupakan program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Agromaritim, IPB University. Tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan inovasi yang dihasilkan di kampus kemudian diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Prof Yuli Retnani dan Tim tahun 2023 ini melakukan program DosPulkam dengan tema memanfaatkan kangkung kering sebagai alternatif hijauan di musim paceklik di Ponpes Muhammadiyah Gresik-Jawa Timur. Program kegiatan pelatihan dan pendampingan merupakan kegiatan tahun ke 2 yang sudah dilakukan oleh Tim Prof Yuli Retnani. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang siswa SMK 5 Pondok Pesantren Muhammadiyah Gresik.

Dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan Prof Yuli Retnani menyampaikan bahwa pada saat ini bahan baku pakan sangat fluktuatif dan bersaing dengan manusia. Bahan baku yang berasal dari limbah industri juga mengalami kenaikan harga yang signifikan.

"Hal ini menyebabkan harga pakan semakin tinggi. Sehingga banyak peternak skala kecil yang beternak namun tidak dapat memenuhi kebetuhan nutrien ternaknya. Selain itu dengan adanya musim kemarau yang berkepanjangan, hijauan sangat sulit didapatkan. Salah satu alternatif pakan yang dapat digunakan adalah limbah kangkung," tuturnya.

Jawa Timur merupakan daerah yang sangat potensial menghasilkan tanaman kangkung. Produksi kangkung kering ini dapat mencapai 60 ton per hectare yang berasal dari usaha produksi biji kangkung.

Hasil samping dari usaha pertanian produksi biji kangkung menghasilkan limbah kangung kering, yang saat ini tidak dimanfaatkan secara maksimal, padahal limbah kangkung kering dapat dijadikan sebagai alternatif hijauan pakan ternak.

"Limbah kangkung kering memiliki kandungan protein kasar sekitar 11 %, setara dengan rumput. Namun limbah kangkung kering ini memiliki tingkat palatabilitas (daya suka) yang rendah dibandingkan dengan rumput, sehingga harus diolah terlebih dahulu, menjadi wafer pakan atau silase," lanjutnya.

Selain materi yang disampaikan oleh Prof Yuli Retnani, pada kegiatan ini diadakan juga peningkatan kapasitas building untuk peserta dengan memainkan trading game yang dipandu oleh Sazli Tutur. Tujuan dari trading game ini adalah, untuk meningkatkan soft skill, kepemimpinan, manajemen tim, manajemen keuangan dan wirausaha.




(rdp/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork