.webp)
Setelah Jenderal Agus memberikan pemaparan, rapat dilakukan secara tertutup untuk pendalaman Komisi I terhadap Jenderal Agus. Komisi I DPR kemudian membuka kembali rapat dan menyepakati nama Jenderal Agus sebagai Panglima TNI baru.
"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Komisi I DPR menyetujui pemberhentian dengan hormat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan digantikan Jenderal Agus Subiyanto.
"Menyetujui pemberhentian dengan hormat Laksamana TNI Yudo Margono sebagai panglima TNI serta memberikan apresiasi atas dedikasinya," kata Meutya Hafid.
DPR akan mengesahkan Jenderal Agus dalam rapat paripurna 21 November. "Kemungkinan minggu depan ada paripurna tanggal 21 (November). Jadi insyaallah tanggal 21," kata Meutya Hafid.
Pada hari yang sama, Komisi I mengunjungi rumah pribadi milik Jenderal Agus Subiyanto di Cipayung, Jakarta Timur, sebagai tahapan verifikasi faktual sebagai calon Panglima TNI. Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengungkap tahapan pencalonan Jenderal Agus sudah selesai.
"Jadi ini sekaligus silaturahmi, di salah satu rumah yang dilaporkan beliau. Jadi betul ada, sederhana tapi adem, cantik," kata Meutya kepada wartawan di kediaman Jenderal Agus Subiyanto.
Meutya menyebutkan rangkaian tahapan verifikasi Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI sudah selesai. Selanjutnya, tahapan pengambilan keputusan tingkat kedua, yakni rapat paripurna DPR.
 Panglima TNI dan Kapolri mengantar Jenderal Agus Subiyanto mengikuti fit and proper test di DPR. (Foto: dok. Istimewa) |
"Artinya, seluruh rangkaian sudah selesai kalau dari Komisi I, dari penyampaian visi-misi dan terakhir ini verifikasi faktual kita lakukan," kata Meutya.
"Memang tidak bisa semuanya, tapi ini salah satu sample yang kita ambil, dari administrasi berkas-berkas," imbuhnya.
Sementara itu, Laksamana Yudo Margono berharap Jenderal Agus nantinya dapat menghasilkan kebijakan yang melanjutkan kepemimpinan di TNI. Dia menekankan pentingnya keberlanjutan di kepemimpinan TNI setelah dia memasuki masa pensiun pada akhir November.
"Dan menghasilkan kebijakan-kebijakan, keputusan-keputusan yang nantinya dalam melanjutkan kepemimpinan di TNI," ujar dia.
"Saya yakin kita antar, Pak Kapolri, Pak KSAL, Pak KSAU, bahwa peralihan kepemimpinan di TNI tentunya sudah merupakan hal yang biasa karena memang saya memasuki masa purnatugas 26 November dan harus dilanjutkan sehingga kepemimpinan TNI dapat keberlanjutan," kata Laksamana Yudo.
Senada dengan Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap Jenderal Agus meneruskan tradisi sinergisme TNI-Polri. "Dan setelah itu bisa dilantik menjadi Panglima untuk bersama-sama melanjutkan sinergitas dan soliditas yang selama ini telah kita bangun bersama-sama dengan Bapak Panglima TNI Bapak Yudo," ucap Jenderal Sigit.
Secara khusus Jenderal Sigit mengatakan sinergisme antara Polri dan TNI merupakan tradisi yang baik. Ke depan, dia berharap hal ini kembali diteruskan.
"Saya kira tradisi ini akan terus kita lanjutkan dan kita perkuat sehingga masyarakat selalu merasa aman, tenteram, tenang dengan kehadiran TNI-Polri bersama-sama," kata Jenderal Sigit.
(rfs/rfs)
