Dalam momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID berkomitmen untuk terus berkontribusi secara langsung untuk kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi MIND ID dalam menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia yang berkelanjutan.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf menilai strategi Grup MIND ID memelihara kesehatan masyarakat sekitar tambang merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.
"Salah satu fokus utama Grup MIND ID dalam bidang kesehatan adalah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitar tambang," ujar Heri dalam keterangan tertulis, Senin (13/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai program kesehatan Grup MIND ID, di antaranya dengan mengatasi masalah stunting. Stunting menjadi salah satu fokus utama Grup MIND ID dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 sebesar 24,4 persen. Angka tersebut masih jauh dari target pemerintah yang sebesar 14 persen pada 2024, sehingga Grup MIND ID menggencarkan aksi pencegahan stunting di berbagai wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, anggota Grup MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berkomitmen untuk mendukung percepatan penurunan stunting di area pertambangan UBP Bauksit, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Prevalensi stunting di Kabupaten Sanggau mencapai 32,5 persen pada 2022, sehingga masalah stunting menjadi salah satu fokus program TJSL PT Antam.
Kemudian, berdasarkan social mapping yang dilakukan PT Antam UBP Bauksit Kalimantan Barat, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya stunting di Kabupaten Sanggau. Penyebab stunting ini antara lain kurangnya gizi pada ibu hamil dan anak baru lahir, pola asuh terkait gizi yang buruk, standar pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan masih banyak faktor lainnya.
Perlunya aksi untuk melakukan pencegahan stunting, PT Antam menggagas Program Generasi Sehat Bebas Stunting (GEN SEHAT). Program ini bertujuan untuk melakukan perbaikan kualitas gizi masyarakat dan pencegahan stunting, khususnya di Kabupaten Kabupaten Sanggau.
Untuk itu, PT Antam melakukan rangkaian aksi nyata bersama berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah stunting. Beberapa aksi yang dilakukan PT Antam antara lain membentuk Rumah Peduli Remaja Putri (RUPE-RUPE).
Selain itu, anggota Grup MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) juga berkomitmen mendukung pemerintah dalam mengatasi masalah stunting. Salah satu kegiatan yang dilakukan PTFI, yakni menggandeng Komunitas Istri Karyawan Freeport menggelar kegiatan edukasi masyarakat bertajuk Peduli Stunting.
Pada kesempatan itu, PTFI menyampaikan Edukasi Pengolahan MPASI dengan Bahan Pangan Lokal di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Oktober 2023 lalu. Edukasi yang diberikan terkait pentingnya makanan pendamping air susu ibu (MPASI) untuk mencegah stunting pada balita.
Kegiatan tersebut menunjukkan pembuatan MPASI tidak sulit dan bisa memanfaatkan pangan lokal yang banyak ditemui di wilayah Papua, seperti umbi-umbian, aneka ikan, hingga sayur-sayuran.
Di samping itu, Director & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma menyebutkan PTFI juga aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi pemerintahan dalam mengatasi masalah stunting di Papua Tengah.
"Kita berupaya untuk bisa mendapatkan informasi lebih dini, sehingga bisa melakukan tindakan preventif untuk menjaga ibu dan janin tetap sehat hingga proses melahirkan," jelasnya.
Anggota MIND ID PT Timah Tbk juga tidak ketinggalan. PT Antam kerap memberikan edukasi dan bantuan makanan tambahan bagi anak-anak stunting di wilayah operasional perusahaan melalui program Mobil Sehat PT Timah Tbk.
Bahkan, Komitmen PT Timah Tbk dalam penanganan stunting ini diganjar penghargaan dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Agustus 2023 lalu. Penghargaan itu diberikan sebagai salah satu perusahaan yang telah berperan dalam penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan di Babel.
Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk terus meningkatkan akses masyarakat, terutama masyarakat miskin, terhadap pangan bergizi. Hal ini dilakukan melalui program Rumpun Pangan Dengan Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan (Ruang Rural), bekerja sama dengan lembaga ekonomi petani PT Pengayom Tani Sejagad.
Kerja sama tersebut menghasilkan beras merah organik yang ditanam di Desa Rejosari Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah. Melalui program ini, PTBA juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, terutama untuk ibu hamil dan anak balita.
Lalu, PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM melakukan sejumlah program berkelanjutan penanggulangan stunting di sekitar wilayah operasional dalam rangka mendukung Indonesia Bebas Stunting 2030. Program tersebut antara lain perbaikan gizi balita stunting, program bapak asuh, dan program preventif pencegahan stunting untuk ibu hamil.
Dalam program perbaikan gizi balita stunting, INALUM melakukan sosialisasi perbaikan gizi dan memberikan asupan gizi kepada keluarga yang tercatat dengan balita stunting. INALUM memberikan paket sembako selama 120 hari kepada 29 keluarga dan balitanya.
Program ini disertai pemantauan ketat bersama instansi kesehatan terkait untuk mengukur perkembangan kesehatan balita. Program ini dilakukan di kawasan Kuala Tanjung dan Kuala Indah, yakni dua desa di Kabupaten Batu Bara.
Dalam program Bapak Asuh Stunting, INALUM menjadi bapak asuh untuk 30 balita stunting di sekitar perusahaan dengan melakukan perbaikan gizi dan pemantauan aktif.
Terakhir, dalam program Preventif Pencegahan Stunting untuk Ibu Hamil, INALUM memberikan beberapa pencegahan stunting seperti edukasi nutrisi, pemberian suplemen, senam ibu hamil, dan pengukuran kesehatan secara berkala.
(ncm/ega)