Serba-serbi Monumen Jenderal Hoegeng di Kota Pekalongan

Serba-serbi Monumen Jenderal Hoegeng di Kota Pekalongan

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Minggu, 12 Nov 2023 17:48 WIB
Monumen Jenderal Hoegeng di Kota Pekalongan, Jateng.
Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso di Kota Pekalongan (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta - Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), telah diresmikan. Peresmian monumen ini dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Monumen Jenderal Hoegeng diresmikan pada Sabtu (11/11/2023). "Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, inilah peresmian Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso," ucap pembawa acara dibarengi penekanan tombol peresmian oleh para pejabat di panggung.

Pembangunan Monumen Hoegeng

Monumen Jenderal Hoegeng dibangun di area Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan. Tepatnya di depan pintu utama stadion kebanggaan kota batik ini. Dipilihnya kota Pekalongan karena merupakan kota kelahiran Jenderal Hoegeng Iman Santoso.

Dibangunnya Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso ini bukan tanpa alasan. Keberadaan monumen sosok polisi melegenda yang dikenal atas keberanian dan kejujurannya ini diharapkan bisa terus menginspirasi anggota Polri dan masyarakat.

Monumen Hoegeng dibangun dengan total tinggi 14 meter dan lebar 3 meter. Dihimpun dari laman resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, monumen ini dikerjakan sejak bulan Agustus 2023 dan groundbreaking atau peletakan batu pertama dilakukan pada bulan September 2023.

Proses pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng Iman SantosoProses pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso (Foto: dok ist/Rama Hoegeng)

Mengenal Sosok Jenderal Hoegeng

Dilansir laman Perpusnas, Jenderal Polisi (Purn) Drs. Hoegeng Iman Santoso, lahir di Pekalongan pada tanggal 14 Oktober 1921. Jenderal Hoegeng merupakan Kapolri ke-5 yang menjabat sejak 1968 hingga 1971. Sebelumnya ia juga pernah berkarier di Kota Pekalongan.

Pada usia enam tahun, ia mengenyam pendidikan HIS (Hollandsch Inlandsche School), kemudian melanjutkan ke MULO (1934) dan menempuh sekolah menengah di AMS Westers Klasiek (1937). Setelah itu, belajar ilmu hukum di Rechts Hoge School Batavia tahun 1940.

Sewaktu pendudukan Jepang, Hoegeng pernah mengikuti latihan kemiliteran Nippon (1942) dan Koto Keisatsu Ka I-Kai (1943). Selanjutnya pada tahun 1950, Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, George, AS.

Dari situ, ia menjabat Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya (1952). Lalu menjadi Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatera Utara (1956) di Medan. Tahun 1959, mengikuti pendidikan Pendidikan Brimob dan menjadi seorang Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara (1960), Kepala Jawatan Imigrasi (1960), Menteri luran Negara (1965), dan menjadi Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966. Kemudian pada 5 Mei 1968, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara.

Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso selama hidupnya dikenal sebagai Kapolri yang berintegritas. Hoegeng juga memiliki sisi lain yang gemar melukis dan bermusikJenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Hoegeng mengakhiri masa jabatannya pada 2 Oktober 1971. Atas semua pengabdiannya kepada negara, ia telah menerima sejumlah tanda jasa, seperti Bintang Gerilya, Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara I, Bintang Kartika Eka Paksi I, Bintang Jalasena I, dan Bintang Swa Buana Paksa I.

Jenderal (Purn) Hoegeng pun menerima sederet Satya Lencana, misalnya SL Sapta Marga, SL Perang Kemerdekaan (I dan II), SL Peringatan Kemerdekaan, SL Prasetya Pancawarsa, SL Dasa Warsa, SL GOM I, SL Yana Utama, SL Penegak dan SL Ksatria Tamtama.

Hoegeng Iman Santoso meninggal dunia di RSCM Jakarta, pada 14 Juli 2004, akibat mengalami stroke, penyumbatan saluran pembuluh jantung, dan pendarahan bagian lambung. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Giritama, Desa Tonjo, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat pada 14 Juli 2004. (wia/imk)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads