Jakarta - Para pedagang Pasar Tanah Abang khawatir dirugikan dengan rencana pemerintah merenovasi Blok B, C, D, dan E pasar tekstil raksasa itu. Para pedagang takut kasus renovasi Blok A terulang."Pedagang Pasar Tanah Abang Blok B, C, D dan E tidak ingin dikorbankan seperti itu lagi (Blok A--red)," cetus kuasa hukum Sekretariat Bersama Pedagang Pasar Tanah Abang, Nudirman Munir, dalam jumpa pers di Restoran Sate Khas Senayan, di Jalan Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (2/11/2006).Kasus Blok A bermula saat renovasi selesai, pedagang dihadapkan pada masalah tingginya harga jual kios. Harga kios mencapai Rp 150-300 juta/meter persegi, padahal menurut pedagang, paling tinggi harganya hanya Rp 100 juta/meter persegi. Pedagang juga ditakutkan dengan "penipuan lantai". Pedagang yang sebelumnya di gedung Blok A lama menempati lantai I, kemudian pindah ke lantai I gedung Blok A baru yang ternyata tidak seperti lantai I yang dulu mereka tempati. Lantai I berada jauh di atas, karena terdapat berbagai lantai lain di bawahnya dengan namanya masing-masing.Pedagang Blok B, C, D dan E melihat adanya indikasi kasus Blok A ini terulang di 4 blok yang akan direnovasi. PD Pasar Jaya telah mematok harga kios sebesar Rp 75-175 juta/meter persegi. "Terlalu mahal, padahal penempatan pedagang itu tidak jelas," ujar Nudirman. Nudirman menegaskan pedagang Tanah Abang sebenarnya bersedia dipindahkan atau direlokasi asalkan ada kesepakatan bersama antara Pemda, dalam hal ini PD Pasar Jaya, dengan perwakilan pedagang."Kami bersedia dibongkar kalau sudah ada kesepakatan yang disaksikan Komisi VI," ujar Nudirman.Nudirman juga mengingatkan pemerintah dan DPRD bahwa perwakilan resmi pedagang Pasar Tanah Abang adalah Sekretariat Bersama Pedagang Pasar Tanah Abang. Sehingga Nudirman menuduh Ketua DPRD DKI Jakarta melakukan kebohongan publik dengan mengatakan sudah ada perwakilan pedagang yang datang menghadap untuk membicarakan masalah ini. Selain itu, Nudirman mempertanyakan perubahan sikap DPRD. "Dulu DPRD mendukung pedagang, belakangan minta pedagang pindah. Ada apa?" tandas Nudirman.Di tempat yang sama, anggota Komisi VI DPR, M Tonas, berjanji akan memanggil Gubernur DKI Jakarta mengklarifikasi persoalan di Pasar Tanah Abang ini. "Kami akan memanggil Gubernur DKI untuk mempertanggungjawabkan apa yang terjadi di Tanah Abang," kata Tonas dari Fraksi PBB.
(aba/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini