.webp)
Karyawan mass rapid transit (MRT) berinisial DD (38) tewas dibunuh dan mayatnya dibuang ke Kanal Banjir Timur (KBT) Cakung. Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, mengungkapkan luka fatal penyebab kematian korban.
"Penyebab kematian perlukaan pada leher kanan," ucap Hariyanto kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).
Luka pada leher kanan tersebut, dijelaskan Hariyanto, akibat benda tajam. Dia menyebut luka tersebut tembus hingga mengenai nadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat benda tajam mengenai nadi leher," imbuh Hariyanto.
Bukan hanya di leher kanan, dokter forensik RS Polri Kramat Jati juga menemukan sejumlah luka di bagian tubuh lainnya dari korban. "Dan beberapa perlukaan di tubuh akibat benda tajam. Di dada kanan dan beberapa tempat di tangan dan jari," ujarnya.
Sebelumnya, polisi menangkap tiga orang yang disangka membunuh seorang karyawan MRT. Polisi mengungkap identitas mayat pria tersebut berinisial DD (38).
DD ditemukan tewas dengan posisi jasad tertelungkup dan mengambang di pintu air KBT. Jasadnya ditemukan kemarin, Jumat (10/11) pagi.
"Kurang dari 24 jam, Resmob Polda Metro Jaya berhasil mengamankan tiga tersangka," kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil (Kasubdit Resmob) Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully, kepada wartawan hari ini.
Tiga tersangka yang ditangkap polisi adalah inisial R (29) sebagai yang memiliki ide. Kedua, ada IS (31) sebagai eksekutor. Ketiga, JS (48) sebagai penadah.
"Dan satu DPO (daftar pencarian orang alias buron)," kata Titus.
Tersangka pelaku pembunuhan sempat ingin melarikan diri ke luar kota, namun polisi mengamankan R dan IS di salah satu hotel kawasan Cilegon, Banten. Inisial JS ditangkap di rumahnya.
Polisi menyebut para pelaku membunuh DD akibat terlilit utang. Titus menjelaskan para pelaku ingin mengambil mobil korban dengan pura-pura membelinya.
(mib/aud)
